REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat kasus Covid-19 di Kota Bogor mengalami peningkatan hampir 150 persen. Kendati demikian, tidak semua warga yang terpapar Covid-19 dirawat di rumah sakit.
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatakan sebagian besar pasien Covid-19 di Kota Bogor menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing. Dari data Dinkes Kota Bogor, keterisian tempat tidur (TT) atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 Kota Bogor berada di angka 6,5 persen. Dimana 28 dari total 431 tempat tidur yang tersedia sudah terisi.
“Meskipun penambahan cukup signifikan tetapi dari data yang kami peroleh juga tidak semuanya kemudian dirawat di rumah sakit. Sebagian besar melakukan isoman,” kata Dedie kepada Republika.
Di samping itu, lanjut dia, fatality rate atau tingkat fatalitas tercatat relatif kecil di angka 0,91 persen. Namun Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berharap masyarakat kembali menggunakan masker, baik di dalam maupun di luar ruangan. Sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo.
“Dan juga melaksanakan booster untuk mereka yang belum melaksanakan (vaksinasi) booster. Itu menjadi langkah langkah preventif tidak terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bogor,” pungkasnya.