Senin 11 Jul 2022 23:35 WIB

Hanya 30 Persen Publik Tahu Indonesia Presidensi G20, Bahlil: Pemerintah Terus Sosialisasi

Bahlil akui tema ekonomi highclass kurang dapat respons di tingkat bawah.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi, Bahlil Lahadahlia, menanggapi hasil survei yang mengatakan hanya 30 persen publik tahu Indonesia presidensi G20. Bahlil mengatakan pemerintah akan terus mensosialisasikan kegiatan G20.

"Tapi kita terus sosialisasi posisi Indonesia dan kegiatan G20. Contoh kemarin kita lakukan rapat klaster investasi dan perdagangan di Solo," kata Bahlil secara daring, Senin (11/7).

Baca Juga

Menurut Bahlil, antusiasme masyarakat lebih besar melihat pilpres atau pilkada ketimbang G20. Bahlil menilai animo masyarakat terhadap agenda-agenda ekonomi tidak terlalu signifikan meski sudah disosialisasikan.

"Jadi tema-tema ekonomi apalagi high class di tingkat bawah sekalipun sudah kita sosialisasikan tapi mereka agak kurang dapat respons yang sama baiknya ketika ada persoalan domestik?" ujarnya.

Bahlil menuturkan dalam kegiatan G20 Indonesia mendorong investasi inklusif dan berkeadilan. Menurutnya negara-negara maju yang termasuk dalam G20 belum bijak menyikapi negara-negara berkembang untuk lebih maju.

"Mereka menginginkan kita ekspor barang mentah. Padahal mereka tahu ketika ekspor mentah itu kaitannya dengan lingkungan, tata kelola lingkungan yang mungkin tdk bisa kita kelola 100 persen bahkan nilai tambahnya bukan di kita tapi di negara orang," jelasnya.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan hanya 30 persen publik yang tahu bahwa Indonesia merupakan presidensi G20. Hal itu berdasarkan hasil survei nasional digelar 16-24 Juni 2022.

"Jadi sebagian besar masyarakat tidak tahu bahwa indonesia merupakan presidensi G20," kata Burhanuddin dalam paparannya secara daring, Senin (11/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement