Senin 11 Jul 2022 20:10 WIB

Dishub DKI Perbarui Sistem Tiket Transjakarta untuk Integrasi Tarif

Dishub DKI sedang menginventarisasi jumlah bus TransJakarta

Red: Nur Aini
Bus Transjakarta. inas Perhubungan DKI Jakarta membarui sistem tiket TransJakarta (tap on bus) untuk integrasi tarif khususnya armada yang melayani rute terkoneksi dengan MRT dan LRT Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Bus Transjakarta. inas Perhubungan DKI Jakarta membarui sistem tiket TransJakarta (tap on bus) untuk integrasi tarif khususnya armada yang melayani rute terkoneksi dengan MRT dan LRT Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan DKI Jakarta membarui sistem tiket TransJakarta (tap on bus) untuk integrasi tarif khususnya armada yang melayani rute terkoneksi dengan MRT dan LRT Jakarta.

"Sedang dilakukan akselerasi sehingga diharapkan Agustus sudah bisa diluncurkan gubernur," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo di Jakarta, Senin (11/7/2022).

Baca Juga

Dinas Perhubungan DKI sedang menginventarisasi jumlah bus TransJakarta untuk dipasang sistem pembayaran terbaru itu dari total jumlah armada saat ini mencapai 4.290 bus. Dengan pemutakhiran tersebut, kata dia, sistem mudah mengindentifikasi pemotongan pembayaran menjadi 10 ribu sesuai besaran integrasi tarif. Adapun integrasi tarif moda transportasi massal itu yakni TransJakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta.

"Sehingga pada saat naik di layanan TransJakarta dia akan tap in, dan ketika dia merapat ke satu stasiun akan tap out sehingga akan terindentifikasi yang bersangkutan turun misalnya di Stasiun Fatmawati melanjutkan dengan MRT," imbuhnya.

Secara paralel, kata dia, juga dilakukan penyusunan peraturan dalam bentuk Keputusan Gubernur (Kepgub) setelah sebelumnya komisi B dan C DPRD DKI sepakat dengan integrasi tarif tersebut dan akan ditetapkan setelah melalui persetujuan pimpinan dewan. Apabila Kepgub sudah selesai, pihaknya melanjutkan dengan tahapan uji coba selama sekitar satu pekan. Selain itu, pihaknya juga sedang melakukan finalisasi integrasi tiga moda transportasi massal itu sekaligus mematangkan penghitungan besaran subsidi.

Dalam kesempatan itu, Syafrin belum memberikan detail berapa besaran subsidi yang akan muncul akibat integrasi tarif itu. Dengan integrasi tarif itu, maka diperkirakan subsidi di APBD DKI akan membengkak. Meski begitu, ia menyakini peningkatan besaran subsidi yang dibebankan ke APBD sudah dikaji.

"Terkait dengan penghitungan PSO dan subsidi itu sudah dilakukan di kajian awal. Yang saat ini sedang dilakukan adalah terkait dengan inventarisasi seluruh armada TransJakarta yang dalam operasionalnya menyentuh layanan MRT dan LRT," ujar Syafrin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement