Jumat 08 Jul 2022 06:32 WIB

Anies Resmikan Pembangunan Jalur Pedestrian Bawah Tanah Pertama di Indonesia

Ada akses pejalan kaki ini sepanjang 80 meter dengan lebar lima meter di bawah tanah.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan meresmikan pembangunan jalan interkoneksi bawah tanah Thamrin Nine UOB-Stasiun Dukuh Atas BNI di Jakarta Pusat, Kamis (7/7/2022).
Foto: Dok MRT Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan meresmikan pembangunan jalan interkoneksi bawah tanah Thamrin Nine UOB-Stasiun Dukuh Atas BNI di Jakarta Pusat, Kamis (7/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan meresmikan pembangunan jalan interkoneksi bawah tanah Thamrin Nine UOB-Stasiun Dukuh Atas BNI. Dia menuturkan, pembangunan jalur pedestrian pertama di Jakarta dan Indonesia itu nantinya semakin menunjukkan transformasi Jakarta sebagai kota metropolitan yang beralih dari moda transportasi pribadi.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin menunjukkan kepada semua, bahkan dunia, bahwa Jakarta yang awalnya dibangun dengan konsep berorientasi kendaraan pribadi, dapat beralih menjadi kota yang lebih nyaman, produktif dan berkelanjutan melalui pembangunan berorientasi transit," kata Anies di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (7/7/2022).

Baca: Dirut Curhat Proyek LRT Jabodebek Jadi Beban PT KAI

Anies menuturkan, dengan adanya terowongan pejalan kaki bawah tanah pertama itu maka menjadi permulaan dari terwujudnya jaringan interkoneksi bawah tanah di rute MRT Jakarta. Tidak hanya memudahkan pola pergerakan orang saja, kata dia, melainkan juga mengaktivasi ruang bawah tanah sebagai ruang produktif baru di Ibu Kota.

"Dengan pembangunan berorientasi transit, Jakarta bertransformasi dengan memprioritaskan pejalan kaki, pesepeda, transportasi publik, dan pengguna kendaraan rendah emisi," ucap Anies.

Tak hanya itu, kata dia, integrasi yang mencakup antarmoda dan transportasi publik juga menjadi kunci dalam inovasi itu. Oleh sebab itu, saat menginisiasi pembangunan pada Kamis, Anies mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam proyek tersebut.

Baca: PT MRT Gandeng Kodam Jaya Jaga Keamanan Kereta dan Aset

Nantinya, ada akses pejalan kaki ini sepanjang 80 meter dengan lebar lima meter di bawah tanah yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, seperti retail, storage room, eskalator, dan elevator. Terowongan itu dibangun berdasarkan prinsip pengembangan kawasan berorientasi transit (TOD) yang universal, termasuk ramah terhadap penyandang disabilitas.

Naskah penandatanganan (MoU) diteken Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud dan Direktur Utama (Dirut) PT Wisma Kartika Alvin Gozali. Selain Anies, kerja sama pembangunan tersebut juga disaksikan Dirut PT MRT Jakarta (Perseroda) William P Sabandar.

Ketua Ikatan Ahli Perencanaan DKI, Dhani Muttaqin menyatakan, keberadaan terowongan pejalan kaki merupakan salah satu upaya mewujudkan kawasan berorientasi transit Dukuh Atas menjadi lebih nyaman. Tidak hanya bagi pejalan kaki, melainkan juga pengguna angkutan umum.

"Kami menyambut baik inisiatif pembangunan tunnel ini sebagai fasilitas interkoneksi MRT Jakarta dengan kawasan sekitarnya. Tentunya, hal ini perlu ditopang dengan berbagai fasilitas lainnya, seperti trotoar yang berkualitas, ruang terbuka hijau yang memadai, fasilitas parkir, dan hunian bagi berbagai kelas warga kota," ucap Dhani.

Baca: Viral Masjid di Jembatan Besi Jakarta Barat Jadi Lokasi Parkir Motor

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement