Rabu 06 Jul 2022 20:14 WIB

BIN Adakan Vaksinasi Covid-19 di Kota Tua

Minat masyarakat untuk vaksin Covid-19 dinilai sudah cukup tinggi.

Petugas kesehatan menunjukkan vaksin Covid-19 yang akan diberikan kepada warga  (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Agha Yuninda
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin Covid-19 yang akan diberikan kepada warga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) mengadakan vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat yang berada di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Rabu (6/7/2022) sebagai bagian rangkaian vaksinasi massal di wilayah Jakarta Barat. "Ini hari keempat di kawasan Kota Tua. Sebelumnya di kawasan Petak Sembilan," kata Ketua Vaksinator BIN Budi Fahrizal saat ditemui di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

Budi mengatakan timnya terus berkeliling di wilayah Jakarta Barat selama 72 hari. Sejauh ini, kata dia, minat masyarakat untuk vaksin Covid-19 cukup tinggi. "80 persen masyarakat melakukan vaksin ketiga atau booster," ujarnya.

Baca Juga

Dia mengatakan, jumlah warga yang sudah mendapatkan vaksin untuk hari pertama 69 orang, hari kedua 74 orang, dan hari ketiga 69 orang. Ia meminta masyarakat tetap waspada menghadapi pandemi Covid-19, tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dan segera mendapatkan vaksinasi booster guna menjaga antibodi dalam tubuh. "Di sini kita meyakinkan masyarakat bahwa setelah melakukan vaksin imunitas kita akan lebih kuat," ujarnya.

Sentra vaksinasi di kawasan Kota Tua, melayani mulai dari vaksin dosis pertama, kedua, ketiga atau booster. Jenis vaksin yang digunakan di lokasi ini berjenis Sinovac dan Pfizer.

Persyaratan calon penerima vaksin menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari wilayah mana saja. "Padahal saya bukan warga sini, tapi pas lihat ada booth vaksinasi jadi ikutan vaksin booster," kata Adhi, sorang warga yang ikut vaksin.

Semakin banyak sentra vaksinasi, kata dia, akan membuat masyarakat lebih mudah mendapatkan vaksin. Peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta sampai di atas 1.000 pasien menjadi peringatan bagi masyarakat bahwa ada kenaikan kasus yang bisa mengancam kesehatan. Terlebih dengan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement