Senin 04 Jul 2022 20:09 WIB

Tiket Rp 3,75 Juta Masuk TN Komodo yang Ditakutkan Menurunkan Pariwisata

Pemprov NTT nyatakan kenaikan tarif masuk TN Komodo sudah melalui kajian ahli.

Sejumlah wisatawan mendaki puncak pulau Padar untuk menyaksikan keindahan alam, di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), di Manggarai Barat, NTT. Mulai 1 Agustus 2022, tarif tiket masuk TNK naik menjadi Rp 3,75 juta per orang.
Foto:

Rencana kenaikan harga tiket masuk ke Pulau Komodo sebesar Rp3,75 juta per orang telah mendapatkan banyak respons dari pelaku pariwisata. Sebanyak 14 asosiasi pelaku pariwisata di Labuan Bajo memberikan poin pernyataan sikap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor DPRD Manggarai Barat.

"Kami tegaskan wacana ini, kebijakan ini kita tolak tanpa kompromi," kata Ketua Pelaksana Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Manggarai Raya Don Matur. Dia menilai pariwisata Labuan Bajo tengah berada dalam proses pemulihan pada masa pandemi Covid-19 ini.

Dengan situasi yang belum normal, isu besar itu akan menghancurkan pariwisata lokal yang mana berisikan banyak masyarakat lokal. Menurut dia, sebuah kebijakan juga perlu dibicarakan dengan duduk berdampak untuk melihat dampak positif dan negatif. Oleh karena itu, ia mengingatkan perlunya sosialisasi yang baik kepada masyarakat dan semua pihak.

Sebelumnya Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Labuan Bajo, Manggarai Barat, juga menolak kenaikan hingga Rp 3,75 juta per orang. Ketua Astindo Labuan Bajo Ignasius Suradin menilai waktu kenaikan tiket belum tepat. Masyarakat pariwisata yang sangat terdampak Covid-19 baik langsung maupun tidak langsung masih bergulat dengan keadaan.

Wacana kenaikan tiket masuk TN Komodo, dinilainya, sangat bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat yang sedang berupaya memulihkan ekonomi nasional, meningkatkan kunjungan wisata, dan berwisata dalam Negeri. Ignasius menambahkan wacana kenaikan tiket masuk dikhawatirkan berdampak pada menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo yang merupakan salah satu destinasi pariwisata impian dalam negeri.

"Dengan menurunnya kunjungan wisatawan tentu berdampak pula penyerapan tenaga kerja dan distribusi ekonomi yang makin membaik enam bulan terakhir," tambah dia.

Ignasius juga menegaskan adanya pernyataan bahwa kunjungan wisatawan berperan merusak ekosistem dan konservasi di TN Komodo adalah sesuatu yang tidak masuk akal dan hanya akal-akalan saja. Hal ini karena lanjut dia kenyataan di lapangan wisatawan yang berkunjung ke pulau komodo rata-rata melakukan adalah "short treking" dengan jangkauan paling tinggi dua kilometer (round trip) di jalur trekking yang sudah dibuat oleh otoritas TN Komodo di zona pemanfaatan pariwisata (bukan zona inti). Sehingga tidak merusak ekosistem di dalam kawasan.

Sementara itu dalam rapat kerja di Gedung DPR, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, meminta semua pihak agar tak mempermasalahkan harga tiket terusan Pulau Komodo yang dinilai mahal. Pasalnya, pemerintah menekankan aspek konservasi di destinasi-destinasi unggulan seperti Pulau Komodo dan Candi Borobudur.

"Bahwa aspek konservasi harus diutamakan, tapi juga bagaimana dampak terhadap masyarakat berkaitan dengan pemulihan ekonomi ini juga ikut dipertimbangkan," ujar Sandiaga, Senin (4/7/2022).

"Jadi itu tadi pesan dan saya sangat sepakat, saya yakin semua masyarakat Indonesia memiliki tanggung jawab untuk melestarikan dan juga menjaga pariwisata kita agar berkualitas dan tentunya berkelanjutan," sambung politikus Partai Gerindra itu.

photo
Polemik pembangunan wisata Komodo - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement