REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Sebanyak 18.737 ekor sapi di Pulau Madura, Jawa Timur dilaporkan sakit bergejala seperti terserang wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Berdasarkan rilis yang disampaikan masing-masing dinas peternakan di empat kabupaten di Pulau Madura, belasan ribu ekor sapi yang dilaporkan sakit itu, terdiri atas 5.207 ekor sapi di Kabupaten Pamekasan, 5.157 ekor di Kabupaten Bangkalan, lalu sebanyak 4.630 ekor di Kabupaten Sampang dan 3.743 ekor di Kabupaten Sumenep.
"Karena itu, vaksinasi PMK kami gencarkan untuk mencegah penularan menjadi lebih luas," kata Koordinator Penanggulangan Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPP) Pemkab Pamekasan Ahmad Fathul Qorib di Pamekasan, Kamis (30/6/2022). Sebaran sapi sakit bergejala seperti terserang wabah PMK itu, tersebar di semua kecamatan di Pamekasan.
Berdasarkan hasil uji laboratorium, beberapa di antaranya memang positif terserang wabah PMK. Sebagian di antara sapi-sapi yang sakit itu disembelih paksa oleh pemiliknya, karena khawatir mati. "Hingga saat ini vaksinasi terus kami lakukan dengan target 100 ekor per hari. Vaksinasi dilakukan dari rumah ke rumah oleh petugas secara langsung," katanya menjelaskan.
Vaksinasi sapi juga digelar di tiga kabupaten lain di Pulau Madura, yakni di Kabupaten Sampang, Bangkalan dan di Kabupaten Sumenep. Di Madura, sapi sakit dan dinyatakan positif terserang wabah PMK itu pertama kali terjadi di Kabupaten Bangkalan. Yakni setelah petugas melakukan pemeriksaan kesehatan hewan pada ratusan sapi yang hendak dikirim ke luar Pulau Madura.
Sebanyak lima ekor sapi dinyatakan positif terserang wabah PMK. Sapi yang sakit itu yang dibeli di Pasar Sapi Keppo, yakni pasar sapi terbesar se-Madura yang terletak di Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan.