“Rumahnya permanen cuman emang kekuatannya kurang, dari tiang-tiangnya, jadi banyaknya cuman bata-bata saja. Bisa dibilang ini mungkin semi permanen, karena kekuatannya emang rapuh saya lihat,” ujarnya.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Untuk kerugian masih dalam penyelidikan, belum ada kalkulasinya,” imbuhnya.
Sementara itu, menurut salah satu korban, Fitri (18 tahun), api berasal dari rumah yang terletak persis di depan rumahnya. Dia mengaku saat kebakaran terjadi, dia sedang tidak berada di rumah. Dia mengaku baru menerima kabar ketika api mulai menghanguskan bagian depan rumahnya.
“Saya lagi kerja di pasar, tadi dikabarin tetangga, Alhamdulillah anak saya diselametin. Saya dari pasar langsung lari kesini. Sampe sini rumah udah kebakar,” ujar Fitri sambil menggendong bayinya, Nayla (8 bulan).
Dia mengaku tidak sempat menyelamatkan satu barang pun. Menurutnya, keselamatan Nayla adalah yang terpenting dan sudah cukup baginya. “Engga sempet selametin apa-apa, yang penting anak selamet. Udah, saya sudah bersyukur,” ujar Fitri sambil menangis dan menciumi kening sang buah hati.