Jumat 24 Jun 2022 18:36 WIB

Nasdem-Demokrat-PKS, Koalisi Realistis Merujuk pada Catatan Historis

Surya Paloh mengakui penjajakan ke arah koalisi harus dilakukan.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kiri) didampingi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan tertutup di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Pertemuan antara Partai Demokrat dan Partai NasDem tersebut untuk mempererat komunikasi dan silaturahmi.
Foto:

Belakangan, Partai Nasdem memang menjadi partai yang paling aktif menggelar pertemuan dengan partai lain. Diketahui, elite Nasdem telah bertemu dengan elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat pada pekan ini.

Namun, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan bahwa ihwal kesepakatan koalisi untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024 belum tercapai. "Sejujurnya memang penjajakan ke arah koalisi pasti dilakukan ya, sejujurnya harus itu. Tetapi baru tingkat permulaan, baru tahapan penjajakan-penjajakan, jadi koalisi itu belum tercapai," ujar Surya di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Surya menerangkan, komunikasi juga dilakukan oleh Partai Nasdem tak hanya kepada PKS dan Partai Demokrat. Komunikasi tersebut juga tak melulu membahas hal-hal yang berkaitan dengan Pemilu 2024.

Kendari demikian, Partai Nasdem terus memantau dinamika politik yang terjadi saat ini. Pihaknya juga memantau perkembangan dari tiga nama bakal calon presiden (capres) hasil rapat kerja nasional (Rakernas) Partai Nasdem, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Muhammad Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Kita lihat perkembangannya juga, kita kan berkompetisi, tidak hanya kita mengenal harus kemampuan kita dan kelemahan kita, tapi siapa yang kita hadapi, ya kan, Nanti kita akan lihat juga, dua kesebelasan atau tiga kesebelasan yang harus kita lihat satu sama lain," ujar Surya.

Ia menjelaskan, pengerucutan dari tiga nama menjadi satu sosok yang akan diusung sebagai capres atau cawapres pasti akan terjadi. Partai Nasdem akan terus melakukan penjajakan, tetapi dipastikannya bahwa pengumumannya tak akan terjadi pada menit-menit akhir.

"Ya mungkin tidak terlalu kepepet. Jangan ya, jelek sekali itu," ujar Surya.

Pilpres 2024, jelas Surya, adalah momentum untuk melahirkan pemimpin yang tepat dan hasil mandat dari demokrasi. Hal tersebut harus dimulai dengan sesuatu yang tenang dan kondusif, agar saat kontestasi tak muncul polarisasi dan konflik di publik.

"Saya bilang, itulah impian kita bersama, polarisasi itu hilang, mempersatukan. Itu saya mengingatkan dan saya tidak punya subjektivitas, untuk apa? Kan saya bukan kandidat (capres atau cawapres)," ujar Surya.

Adapun, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berterima kasih, jajaran pengurus DPP Partai Demokrat telah dijamu dengan baik oleh Surya untuk ketiga kalinya, pada Kamis (23/6/2022). Menurutnya, pertemuan kemarin menjadi salah satu upaya kedua partai dalam membangun semangat untuk masa depan.

"Chemistry yang sudah ada dan dibangun selama ini merupakan kekuatan sebuah capital yang InsyaAllah bisa juga terus kita perkuat untuk perjuangan ke depan," ujar AHY.

Dalam pertemuan tersebut, Partai Demokrat dan Partai Nasdem disebutnya membicarakan banyak hal. Beberapa di antaranya adalah kondisi ekonomi dunia yang menjadi tantangan bagi Indonesia. Surya dipandang partainya sebagai senior, sekaligus mentor yang bisa didengarkan pendapatnya terkait masalah-masalah tersebut.

Adapun terkait politik, ia mengatakan bahwa hal tersebut masih sangat dinamis. Namun, Partai Demokrat dan Partai Nasdem disebutnya akan terus menyamakan visi, misi, dan platform untuk masa depan Indonesia.

 

"Pada akhirnya jika semakin intensif komunikasi yang kami lakukan, mudah-mudahan terbuka ruang yang lebih luas bagi kebersamaan perjuangan, baik Partai Nasdem atau Partai Demokrat ke depan," ujar putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

 

photo
Elektabilitas Partai Demokrat Merosot - (Infografis Republika.co.id)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement