Jumat 24 Jun 2022 05:37 WIB

Luhut: Vaksin Booster Bisa Jadi Syarat Perjalanan Jika Kasus Covid Terus Naik

Luhut menyarankan masyarakat untuk segera mengambil kesempatan vaksinasi booster.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) berbincang dengan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi (kiri) disela acara puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Lagawi Fest di Pulau Tegal Mas, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Kamis (23/6/2022). Puncak Gernas BBI tersebut membidik peningkatan penjualan secara online dan inovasi UMKM terpilih selama tiga bulan.
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) berbincang dengan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi (kiri) disela acara puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Lagawi Fest di Pulau Tegal Mas, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Kamis (23/6/2022). Puncak Gernas BBI tersebut membidik peningkatan penjualan secara online dan inovasi UMKM terpilih selama tiga bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah bakal menjadikan booster atau vaksin penguat sebagai syarat perjalanan jika kasus Covid-19 terus menanjak hingga Juli 2022 nanti. Luhut menyebut saat ini pandemi masih terkendali.

"Ayo mari kita semua ber-booster ria, karena kalau Juli nanti angka (kasus) ini masih terus naik, belum terhenti, kita akan mungkin membuat persyaratan perjalanan itu harus booster. Ini demi kita semua," katanya dalam puncak acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Lagawifest 2022 yang digelar di Lampung, dan dipantau secara daring dari Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Baca Juga

Luhut mengungkapkan, saat ini situasi pandemi masih terkendali meski ada kecenderungan naik karena mutasi BA4 dan BA5. Namun, Koordinator PPKM Jawa-Bali itu meyakinkan, tingkat keterisian rumah sakit masih rendah 96,5 persen dibandingkan puncak kasus Omicron.

Sementara itu, bed occupancy ratio juga masih tercatat rendah yaitu 1,9 persen, demikian pula tingkat kematian yang masih rendah dan positivity rate sebesar 3,3 persen, masih di bawah standar WHO sebesar 5 persen.

"Tapi saya mohon semua kita waspadai. Kita tidak ingin mengulangi kesalahan yang lalu. Presiden perintahkan kota untuk tetap hati-hati. Jadi yang belum booster, saya saranin booster, kalau Anda mau hidup lebih panjang lagi, walaupun itu bukan urusan kita," katanya.

Menurut Luhut, booster atau vaksin penguat akan sangat membantu mengurangi tekanan varian BA4 dan BA5. Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu mengingatkan saat ini kasus Covid-19 kembali naik di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat hingga Singapura.

"Singapura yang dekat kita naik sangat tinggi, Malaysia juga naik sangat tinggi. Jadi saya mohon, semua harus disiplin, harus mendengarkan arahan pemerintah mengenai ini," tutup Luhut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement