REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito kembali mengingatkan masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi dosis ketiga atau booster. Wiku mengatakan, vaksin booster merupakan salah satu perlindungan dari penularan virus Covid-19, termasuk kasus varian baru.
"Masyarakat perlu memahami bahwa divaksin Booster semata-mata agar kita dan orang terdekat khususnya populasi berisiko lebih terlindungi dari penularan virus, termasuk kasus varian baru," ujar Wiku dalam keterangan persnya secara daring, Selasa (21/6/2022).
Pernyataan itu disampaikan Wiku karena animo masyarakat untuk divaksinasi booster masih kurang. Hal ini juga disinggung Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu yang mengatakan kesulitan mencari peserta vaksinasi booster, di tengah stok vaksin yang cukup banyak.
Wiku menjelaskan, perlindungan yang diberikan vaksinasi dosis satu dan dua seiring waktu akan berkurang sehingga diperlukan vaksinasi tambahan yakni booster dosis ketiga. Karena itu, pemerintah berusaha untuk meningkatkan distribusi booster ke setiap daerah disertai dengan sosialisasi aktif ke masyarakat.
Sebagaimana dengan negara lain, Indonesia juga terus berupaya meningkatkan resiliensi atau ketahanannya terhadap dinamika penularan virus dengan meningkatkan cakupan vaksin khususnya booster terus-menerus. "Salah satu cara pemerintah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi booster adalah dengan menerapkan wajib vaksin untuk berkegiatan sebagaimana yang saya jelaskan sebelumnya," katanya.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan 21.972 orang telah menjalani vaksinasi penguat atau booster, Selasa. Total penerima vaksin Covid-19 ketiga di seluruh Indonesia berjumlah 49.135.677 orang.
Selain itu, hingga kemarin, 8.148 orang telah melengkapi vaksinasinya sehingga 168.511.560 orang telah menjalani vaksinasi dosis lengkap atau dosis dua. Selanjutnya, terdapat 10.257 orang baru mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama. Total penerima vaksin COVID-19 di Indonesia terkini sebanyak 201.187.495 orang.
Target sasaran program vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah yakni 208.265.720 orang. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) meminta semua pihak untuk terus memperkuat protokol kesehatan guna mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19 menyusul adanya subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.
Menurut catatan IDI, kenaikan kasus Covid-19 terjadi selama beberapa pekan terakhir. Peningkatan signifikan mulai terlihat sejak awal pekan ini sebanyak 591 kasus, kemudian penambahan 930 kasus, hingga tembus 1.242 kasus pada pertengahan pekan.
Baca juga : Hanya Terjadi di Malam Hari, Ini Tanda Awal Gula Darah Tinggi