Senin 20 Jun 2022 20:07 WIB

Wujudkan Ambisi Buka 4000 Rumah Makan di Mancanegara, Ini yang Dilakukan Pemerintah

Sejak 2016 Kemenparekraf secara konsisten menggelar FSI bagi pebisnis kuliner UMKM

Beragam jenis makanan karya UMKM di Tanah Air di tampilkan dalam FSI yang digelar di Denpasar, Bali, Senin  (20/6/2022).
Foto: istimewa
Beragam jenis makanan karya UMKM di Tanah Air di tampilkan dalam FSI yang digelar di Denpasar, Bali, Senin (20/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Industri kreatif kini mendapat perhatian serius dari pemerintah untuk segera bangkit guna memeprcepat pemulihan ekonomi. Salah satu industri kreatif yang mendapat perhatian adalah usaha kuliner. Hal itu terkait dengan ambisi pemerintah untuk membuka 4000 rumah makan dan outlet penjualan produk Indonesia di seluruh dunia pada 2024.

Untuk mewujudkan ambisi itu pemerintah telah meluncurkan program Indonesia Spice Up The World (ISUTW) yang melibatkan beberapa kementerian. Salah satu upaya yang dilakukan  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) saat ini melalui subsektor kuliner, Kemenparekraf/Baparekraf bersama Ultima Rasa Akselerasi (Ultra) konsisten menyelenggarakan perhelatan FoodStartUp Indonesia (FSI) . "Sejak 2016 dan pendaftarnya lebih dari 25 ribu pendaftar. Tujuan FSI untuk meningkatkan subsektor kuliner dari pembiayaan dan distribusi," kata Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Hanifah Makarim, dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/6/2022).

Baca Juga

FSI yang kini telah memasuki tahun keenam, mengusung tema Planet, People and Profit. FSI 2022 mencari bisnis kuliner yang menginspirasi dan berkembang dengan orientasi keseimbangan antara keberlanjutan, dampak sosial, dan profitabilitas. Sebelum Demoday, seluruh peserta yang mendaftar terlebih dahulu melalui proses panjang sejak pendaftaran dibuka Maret 2022. Tahapan selanjutnya yaitu seleksi administratif, mentoring, kurasi dan pengumuman lolos Demoday. Kegiatan Demoday kali ini berhasil memilih 69 brand atau sekitar 138 peserta yang terdiri dari 37 brand food manufacture, 15 brand food service, dan 17 brand gabungan dari keduanya.

"FSI terbukti berhasil meningkatkan kolaborasi semua pemangku kepentingan industri kuliner tanah air yang sempat terdampak Pandemi Covid-19," kata Henky Hotma Parlindungan Manurung Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf. Beberapa investor yang hadir dalam Demoday FSI tahun ini berasal dari kategori Fintech, dan Venture Capital. 

Setiap tahun Demoday sangat ditunggu pelaku ekraf kuliner karena mengumumkan pemenang terbaik guna mendapatkan komitmen investasi.  Penilaian pemenang berdasarkan kesiapan produk, keamanan, inovasi, kesiapan pasar, risiko investasi, partnership dan strategi investasi. 

FSI telah memberikan kontribusi bagi subsektor kuliner. Tercatat sekitar 25 ribu pelaku ekonomi kreatif kuliner terlibat, 3.200an pitchdeck usaha dibangun, dan 65 miliar rupiah dana investasi bergulir. Pada tahun ini pencapaian FSI lebih strategis karena berhasil menggandeng Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Global Conference 2022. AVPN sendiri merupakan forum tahunan investasi sosial terbesar di Asia. 

Konsistensi FSI telah memberikan dampak besar dalam mendukung perkembangan subsektor kuliner tanah air. Kegiatan ini seakan telah menjadi brand dan prestise bagi pelaku bisnis kuliner skala UKM di Indonesia. "FSI telah membawa  mempercepat kemandirian UKM pangan dan agroindustri Indonesia melalui pengembangan sumber daya manusia yang terampil, solid serta bisnis yang berkelanjutan," kata Co-Founder FSI, Bonnie Susilo. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement