Ahad 19 Jun 2022 16:24 WIB

Rayakan Bulan Bung Karno, BKN PDIP Gelar Festival Desa 2022

Festival desa tahun 2022 ini akan diikuti lebih dari 1.000 desa.

Badan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan (BKN PDIP) akan menyelenggarakan Festival Desa II, dalam rangka merayakan Bulan Bung Karno 2022.
Foto: iatimewa
Badan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan (BKN PDIP) akan menyelenggarakan Festival Desa II, dalam rangka merayakan Bulan Bung Karno 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Badan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan (BKN PDIP) akan menyelenggarakan Festival Desa II, dalam rangka merayakan Bulan Bung Karno 2022.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, kegiatan ini merupakan amanah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga

"Ibu Mega mengingatkan pentingnya desa. Desa sebagai taman sari Indonesia, desa sebagai pusat peradaban, desa yang kulinernya begitu luar biasa dan itu memerlukan sentuhan dari aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan segala sesuatu yang ada di desa. Karena itulah festival desa yang juga dipelopori oleh Badan Kebudayaan ini menjadi sangat penting," kata Hasto.

Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Terkait Teknis Pelaksanaan Festival Desa II, di kantor pusat DPP PDIP, Jakarta, Ahad (19/6/2022).

Dalam Rakor ini, hadir Wakil Sekjen Sadarestuwati, Ketua BKN Pusat PDIP Aria Bima, Sekretaris BKN Pusat PDIP Rano Karno, Bendahara BKN Pusat PDIP Vita Ervina, serta Ketua Panitia Nasional Bulan Bung Karno 2022 Andreas Hugo Pareira. Turut hadir secara daring diantaranya Ketua DPP PDIP Tri Rismaharini dan Djarot Saiful Hidayat.

Dia mengungkapkan, festival desa tahun ini adalah sebuah upaya untuk menggelorakan nasionalisme di dalam membangun negeri. Sekaligus mengangkat seluruh warisan kebudayaan nusantara, serta membangun keunggulan bangsa di bidang pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Nantinya, lanjut Hasto, festival akan menggali kreativitas anak muda lewat produksi video dokumenter mengenai desa. Festival akan memperebutkan Piala Megawati Kawal Pancasila dari Desa.

"Dan itulah yang akan kita lakukan dengan bergerak ke bawah, menyatu dengan masyarakat khususnya yang tinggal di desa. Seluruh kader-kader PDI Perjuangan dengan cara yang berkebudayaan akan membangun harapan masa depan yang jauh lebih baik," ungkap Hasto.

"Itulah cara PDI Perjuangan dalam mempersiapkan Pemilu tahun 2024 dengan bergerak ke bawah memperkuat basis. Bukan bergerak dalam kerangka elitis tetapi bergerak ke sumber utama dari PDI Perjuangan yaitu rakyat, rakyat, dan rakyat Indonesia," sambung Hasto.

Sementara, Tri Rismaharini  menjelaskan, festival tahun 2022 akan ada tiga kategori. Yang pertama Festival Milenial Pelopor Desa,  Festival Syukur Rakyat Desa, dan Festival  Inovasi Teknologi Desa.

"Saya yakin program ini akan memberikan nuansa baru, karena penggeraknya semuanya adalah anak-anak muda, anak-anak milenial, kalau istilah sekarang milenial dan generasi Z," tutur Risma.

Sadarestuwati pun menyebut, Festival Desa yang kedua ini adalah salah satu cara PDP untuk mendorong inovasi dan penciptaan kemajuan yang khas desa. "Jadi tidak boleh sama. Jadi karena desa itu mempunyai potensi masing-masing. Begitu juga ragam budaya, ini masing-masing," kata Sadarestu.

Sadarestuwati menyatakan DPP PDIP menginstruksikan kader untuk berusaha keras mendorong inisiasi perubahan di desa dalam kerangka Trisakti di setiap wilayah desa. Instruksi itu khususnya  untuk kader yang mempunyai posisi strategis di pemerintahan, pusat hingga daerah.

"Sesuai Trisakti, tujuannya yakni untuk berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan tentu saja berkepribadian dalam kebudayaan," jelas Sadarestu.

Andreas Pareira berharap Festival Desa ini akan menjadi tradisi yang perlu diteruskan.

"Diharapkan dapat memunculkan sosok milenial pelopor desa, dapat mengekspresikan bentuk syukur desa, dan juga memberikan pemahaman bahwa desa juga punya inovasi teknologi yang bermanfaat dan berpengaruh di seluruh nusantara bahkan di dunia," jelas Andreas.

Sementara, Rano Karno menuturkan, festival desa tahun 2022 ini akan diikuti lebih dari 1.000 desa. Bahkan di DKI Jakarta, anak muda di kecamatan pun bisa mengikutinya.

"Jadi saya sangat yakin kira-kira yang ikut festival ini lebih dari 1.000," pungkas Rano Karno.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement