Jumat 17 Jun 2022 13:22 WIB

Kasus Melonjak, Penggunaan PeduliLindungi Diimbau Kembali Dioptimalkan

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak akibat dua subvarian Omicron.

Rep: Fauziah Mursid / Red: Ilham Tirta
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengimbau agar penggunaan aplikasi PeduliLindungi kembali dioptimalkan. Ini menyusul kembali melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia akibat dua subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

"Saya menghimbau penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang terbukti efektif menekan penularan di tengah-tengah masyarakat tahun lalu," kata Reisa dalam keterangan persnya secara virtual, Jumat (17/6/2022).

Baca Juga

Reisa mengatakan, aplikasi PeduliLindungi telah terbukti efektif mencegah penularan di tengah masyarakat. Aplikasi ini, kata Reisa, sepanjang tahun 2021 hingga 2022 telah mencegah 3.733.067 orang dengan status merah dan 538.659 orang dengan status hitam atau yang sedang terinfeksi Covid-19 untuk melakukan perjalanan atau mengakses ruang publik yang tertutup.

"Artinya aplikasi tersebut pun terbukti telah membantu untuk mencegah penularan dalam masyarakat yang lebih luas," ujar Reisa.

Karena itu, lanjut Reisa, aplikasi ini sangat diapresiasi oleh berbagai negara lain. Untuk itu, Reisa meminta penggunaan aplikasi ini perlu dioptimalkan di tengah upaya mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian baru.

"Mari perketat kembali jangan remehkan penggunaannya jangan sampai lengah, para pengusaha baik dari tempat rekreasi, mall restoran cafe tempat bermain, perkantoran sampai sekolah-sekolah dan lain sebagainya, mari perhatikan penjagaannya dengan baik," katanya.

Ia melanjutkan, dalam beberapa waktu ke depan, masa liburan sekolah juga akan tiba. Kewaspadaan dan kehati-hatian, menurut Reisa, harus ditingkatkan.

"Pastikan anak-anak siap dan mampu melaksanakan protokol kesehatan seperti menggunakan masker yang baik, mencuci tangan dengan benar, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," kata dia.

Selain itu, pilih tempat wisata terbuka dan memenuhi standar Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE) yang baik.

"Usahakan pilih tempat yang terbuka dengan sirkulasi udara yang baik dan pastikan diri sehat dan siap untuk berlibur dengan aman," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement