Kamis 16 Jun 2022 01:15 WIB

Kasus Covid-19 Melandai, Pemkab Tangerang Tutup Hotel 'Singgah' Yasmin

Hotel Yasmin ditutup setelah kurang lebih dua tahun beroperasi menangani pasien Covid

Rep: Eva Rianti/ Red: Nidia Zuraya
Petugas mengantarkan paket menuju kamar pasien COVID-19 di Rumah Karantina COVID-19 Hotel Yasmin, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten (foto dokumentasi Juni 2021).
Foto: Antara/Fauzan
Petugas mengantarkan paket menuju kamar pasien COVID-19 di Rumah Karantina COVID-19 Hotel Yasmin, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten (foto dokumentasi Juni 2021).

REPUBLIKA.CO.ID, 

TANGERANG – Pemerintah Kabupaten Tangerang menutup hotel singgah pasien Covid-19, Hotel Yasmin, Rabu (15/6/2022). Penutupan itu dilakukan seiring dengan melandainya kasus Covid-19 di wilayah tersebut.

Baca Juga

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menuturkan, Hotel Yasmin ditutup setelah kurang lebih dua tahun beroperasi menangani pasien Covid-19 selama berlangsungnya masa pandemi. Saat ini kondisi Covid-19 sudah membaik dan Kabupaten Tangerang juga sudah masuk level 1 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

“Hari ini tim Satgas Kabupaten Tangerang melakukan penutupan operasional rumah singgah Covid-19 Hotel Yasmin karena memang kita melihat dari hasil penyebaran virus Covid-19 pada saat ini sudah mulai terkendali, dan kasusnya walaupun masih ada tidak lagi seperti beberapa bulan yang lalu,” kata Zaki, Rabu (15/6/2022).

Dia mengatakan, jika kembali terjadi penyebaran Covid-19 dan ditemukan kasus-kasusnya, dia memastikan rumah sakit se-Kabupaten Tangerang siap menampung para pasien dengan kesiapan-kesiapan yang sudah dilakukan. Ada ratusan kamar tidur yang disiapkan untuk menampungnya.

“Kami sudah mempersiapkan sekitar 500 lebih kamar di beberapa rumah sakit yang nanti menjadi tempat perawatan pasien Covid-19. Dan dipastikan hotel ini (Hotel Yasmin) akan beroperasi untuk umum kembali,” kata dia.

Terkait dengan adanya Covid varian baru, diketahui tidak ada perlakuan khusus yang dilakukan Pemkab Tangerang. Zaki menyebut, berdasarkan hasil dari rapat koordinasi dengan Pemerintah Pusat serta sejumlah pakar kesehatan, varian baru mungkin saja masuk ke Kabupaten Tangerang, namun dampaknya masih sangat minim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement