REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembayun Setyaningastutie mengatakan, skrining Covid-19 di sekolah diharapkan untuk ditingkatkan. Meskipun, peningkatan screening ini akan berdampak pada peningkatan kasus Covid-19 di DIY.
"Itu (peningkatan screening) secara epidemiologi juga baik untuk dilakukan, hanya konsekuensinya kasus kita akan naik," kata Pembayun belum lama ini.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Bantul pada akhir Mei 2022 lalu, yang mana terjadi peningkatan kasus dari screening yang dilakukan di sekolah. Pembayun menyebut, peningkatan screening ini juga dapat dilakukan di kabupaten/kota lainnya di DIY.
"Meski di Bantul juga sampling, tidak semua sekolah, hanya sekolah tertentu berdasar pelacakan kasus," ujarnya.
Pembayun menuturkan, screening Covid-19 akan terus ditingkatkan. Meskipun, saat ini kondisi penyebaran Covid-19 di DIY sudah terkendali.
"Meningkatkan screening itu juga baik, kita tetap menjaga. Walaupun banyak, tapi kan ada justifikasinya," kata Pembayun.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Satgas Penanganan Covid-19 DIY, sejak awal Juni penambahan kasus positif Covid-19 terus berada di bawah 10 kasus per harinya. Data terakhir per 14 Juni kemarin, dilaporkan penambahan hanya satu kasus di Kabupaten Sleman.
Penambahan kasus positif tersebut didapatkan dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap 1.318 orang di DIY. Untuk kasus aktif sendiri saat ini tercatat sebanyak 137 kasus.
"Sehingga total kasus terkonfirmasi positif di DIY menjadi 220.815 kasus," Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji.
Sedangkan, penambahan kesembuhan Covid-19 dilaporkan nihil. Secara kumulatif total kesembuhan di DIY masih di angka 214.771 kasus, dengan persentase 97,26 persen.
Selain itu, kematian Covid-19 juga dilaporkan nihil. Artinya, total kematian juga masih tercatat 5.907 kasus atau sebesar 2,68 persen.