Senin 13 Jun 2022 19:18 WIB

Kemenkes: Peningkatan Kasus Covid-19 Masih Wajar

Kasus Covid-19 saat ini lebih rendah dibandingkan lonjakan usai lebaran 2021.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham Tirta
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi
Foto: Dok Kemenkes
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Tanah Air setelah banyaknya masyarakat yang melakukan pergerakan saat Idul Fitri 2022. Namun, Kemenkes mengeklaim kenaikan kasus Covid-19 saat ini masih dalam batas wajar, bahkan lebih rendah dibandingkan lonjakan kasus usai lebaran 2021.

"Terlihat ada fluktuasi kasus Covid-19, peningkatanya terjadi usai adanya mobilitas yang sangat tinggi. Apalagi pergerakan saat lebaran kemarin kan luar biasa, mobilitas warga hampir 80 juta," ujar Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi saat mengisi konferensi virtual, Senin (13/6/2022).

Baca Juga

Kemenkes mencatat terjadi pergerakan masyarakat yang sangat tinggi usai lebaran dan akhirnya berujung pada meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia. Kemudian, dalam kurun 27 hari setelah lebaran tahun ini, terjadi sedikit peningkatan kasus Covid-19.

Kendati demikian, pihaknya mencatat positivity rate masih sangat rendah, yaitu antara 1,1 persen hingga 1,5 persen dalam sebulan terakhir. Kemudian, dari peningkatan jumlah kasus Covid-19, ternyata tidak ada yang menimbulkan klaster atau peningkatan kasus Covid-19 secara luas.

"Melihat angka tersebut, kami (Kemenkes) menilai bahwa peningkatan kasus Covid-19 adalah hal yang wajar. Artinya, masih dalam jumlah rendah, ini tidak mengganggu upaya menuju endemi," ujarnya.

Nadia mengeklaim, pandemi di Indonesia masih terkendali meski ada kasus Covid-19 kini sedikit meningkat karena ini adalah dinamika penularan. Di lain pihak, Kemenkes juga meminta semua pihak harus waspada bahwa pandemi belum selesai. Apalagi, ia mengingatkan subvarian omicron BA.4 dan BA.5 kini sudah masuki Indonesia.

"Kalau berbicara mengenai kondisi ini, pemeriksaan pengurutan keseluruhan genome (WGS) tetap menjadi satu hal yang terus kami (Kemenkes) lakukan untuk monitoring adanya potensi varian baru," katanya.

Selain memantau varian baru yang muncul, Nadia menyebutkan rendahnya kasus Covid-19 juga masih dimonitor. Kemenkes mencatat peningkatan kasus Covid-19 usai lebaran tahun ini masih jauh lebih rendah dibandingkan usai Idul Fitri 2021.

"Walaupun kita menyadari ada varian BA.4 dan BA.5 di negara lain yang berpotensi memungkinkan terjadi peningkatan kasus, kami juga tetap monitor kondisi ini (peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia)," katanya.

Dia melanjutkan, Kemenkes meminta masyarakat tetap melakukan protokol kesehatan (prokes), termasuk pemakaian masker. Terkait adanya penyesuaian kebijakan bagi pelaku perjalanan luar negeri untuk menghadapi subvarian BA.4 dan BA.5, Nadia mengaku Kemenkes belum mengubahnya.

"Kami (Kemenkes) tetap mengimbau pelaku perjalanan luar negeri tetap memperhatikan kondisi, kalau merasakan demam atau kondisi kesehatan kurang baik dan dites ternyata positif Covid-19 maka segera isolasi mandiri," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement