Ahad 12 Jun 2022 11:33 WIB

PPP: KIB Prioritaskan Capres dari Internal Koalisi

PPP menyatakan prioritas capres di internal KIB selama dianggap pantas

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani, menyatakan prioritas capres di internal KIB selama dianggap pantas
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani, menyatakan prioritas capres di internal KIB selama dianggap pantas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani, mengatakan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu mengutamakan calon presiden (capres) yang berasal dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan PPP. Apalagi jika memang kader internal tersebut pantas. 

"Prioritas KIB adalah melihat yang dari dalam dulu, siapa-siapa sih yang ada di Golkar, yang ada di PAN yang ada di PPP yang pantas untuk diusung jadi capres-cawapres," ujar Arsul di Jakarta, Sabtu (11/6/2022). 

Kendati demikian, KIB juga disebutnya terbuka mengusung sosok capres yang berasal dari luar Partai Golkar, PAN, dan PPP. Termasuk peluang mengusung kader dari luar ketiga partai tersebut. "Komunikasi itu merupakan etika yang harus dipegang jika ingin mengusung kader dari partai politik lain untuk maju dalam pemilu," ujar Arsul. 

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, menanggapi soal manuver yang dilakukan sejumlah elite partai politik (parpol) jelang Pemilu 2024. PDIP mengaku tak tertarik dengan berbagai manuver tersebut. 

"Kita harus menyiapkan energi kita mengatur seluruh tahapan-tahapan pemilu dengan sebaik-baiknya. Sehingga meskipun yang lain bergerak lincah, kita tidak pernah tergoda," kata Hasto dalam pembukaan pelatihan kader perempuan PDIP di Sekolah Partai, Jakarta, Jumat (10/6/2022). 

Hasto menyebut PDIP memilih fokus memperkuat internal partai lewat konsolidasi dan pelatihan. Menurut Hasto pelatihan kaderisasi perempuan yang digelar Sekolah Partai PDIP 10-12 Juni mendatang jauh lebih penting ketimbang ikut-ikutan pergerakan elite politik. 

"Daripada asik-asik ikut-ikutan di dalam pergerakan politik elite, langkah-langkah organisasi seperti kaderisasi perempuan, pelatihan-pelatihan itu jauh lebih penting," ujarnya.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement