Jumat 10 Jun 2022 18:11 WIB

Gejala Ringan Empat Kasus BA.4 dan BA.5 di Tanah Air

Satu WNI yang terpapar varian BA.4 bahkan tidak bergejala.

Empat kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah terdeteksi di Indonesia.
Foto:

Kasus konfirmasi positif Covid-19 memang sedang terus meningkat. Pada Jumat (10/6/2022) terdapat peambahan 627 kasus Covid-19 dan paling banyak ditemukan di Provinsi DKI Jakarta yang menyumbang sebanyak 333 kasus, kemudian disusul Jawa Barat 106 kasus dan Banten 36 kasus.

Kabar baiknya, untuk kasus sembuh dari Covid-19 berjumlah 344 orang. Sedangkan jumlah yang meninggal bertambah 3 orang.

Menteri Budi namun memastikan situasi kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia sebesar 31 persen dalam tiga pekan terakhir masih dalam situasi terkendali jika dilihat berdasarkan dua indikator panduan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Dua indikator yang dimaksud di antaranya positivity rate atau proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites.

"Di Indonesia positivity rate di bawah 5 persen. Secara nasional sekarang 1,15 persen, paling tinggi di DKI Jakarta 3 persenan," katanya.

Untuk itu, Kemenkes sedang berupaya mencegah peningkatan angka kasus di wilayah DKI Jakarta dengan mengintensifkan pelacakan kasus dan penegakan protokol kesehatan. Indikator kedua, kata Budi, adalah transmisi komunitas atau angka penularan SARS-CoV-2 di masyarakat.

"Untuk indikator transmisi berdasarkan ketentuan WHO adalah 20 per 100.000 penduduk per pekan. Sekarang Indonesia sekitar 1 per 100.000 penduduk," katanya.

Budi memastikan kedua indikator itu masih sangat terkendali di Indonesia sehingga masyarakat diimbau untuk tidak cemas terhadap situasi kenaikan kasus yang kini terjadi di Indonesia. "Yang terpenting sekarang adalah booster-nya (vaksin dosis ketiga). Kalau di dalam ruangan yang padat, upayakan tetap menggunakan masker," katanya.

Syahril mengingatkan juga kepada masyarakat untuk terus waspada. Karena, tidak menutup kemungkinan bila kewaspadaan masyarakat menurun, bisa kembali terjadi lonjakan kasus.

Saat ini menurutnya situasi kenaikan kasus masih dalam batas aman. Salah satu buktinya adalah keterisian rumah sakit yang rendah. "Untuk angka rawat inap di rumah sakit karena Covid-19 juga masih di angka 0,1. Rawat inap standar WHO di bawah 5, kemudian kematian, per 100 ribu penduduk kita per minggu kita 0,01," sambung Syahril.

"Karena protokol kesehatan, perilaku hidup sehat merupakan kesadaran dan kebutuhan kita bersama. Mudah-mudahan dengan disiplin kita bisa jaga masing-masing dan masyarakat terhindar tidak hanya Covid-19, tapi semua penyakit menular," tutur Syahril.

photo
Varian Omicron - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement