Jumat 10 Jun 2022 16:02 WIB

Retno Marsudi Terima Kunjungan Menlu Bosnia-Herzegovina

Hubungan Indonesia dan Bosnia-Herzegovina telah terjalin selama 30 tahun.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Press statement Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi.
Foto: Republika/fergi nadira
Press statement Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menerima kunjungan Menlu Bosnia dan Herzegovina Bisera Turkovic di Gedung Pancasila, Jakarta, Jumat (10/6/2022). Mereka membahas sejumlah topik terkait peningkatan hubungan bilateral, termasuk di bidang politik dan ekonomi.

Retno mengungkapkan, selama hampir tiga dekade, Indonesia dan Bosnia-Herzegovina telah membangun hubungan bilateral yang dekat. Kedua negara, ujar Retno, berbagi nilai terkait demokrasi dan pluralisme, termasuk aspirasi pembentukan Gerakan Non-Blok. 

Baca Juga

“Saya sangat senang bahwa hari ini Menteri Turkovic dan saya telah menandatangani nota kesepahaman tentang konsultasi politik antara Indonesia dan Bosnia-Herzegovina. Saya yakin, nota kesepahaman ini akan menjadi fondasi yang kuat untuk memperdalam hubungan bilateral kita,” kata Retno dalam konferensi pers bersama Turkovic.

Retno mengungkapkan, untuk menerapkan nota kesepahaman tersebut, dia dan Turkovic setuju menugaskan pejabat senior kedua negara untuk menyusun garis besar program yang praktikal dan konkret, mencakup semua pilar kerja sama. Pada kesempatan itu, Retno turut mengapresiasi peningkatan perdagangan bilateral antara Indonesia dan Bosnia-Herzegovina.

“Ada peningkatan 36 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021,” ucapnya.

Dia mengatakan, untuk melanjutkan momentum tersebut, Indonesia dan Bosnia-Herzegovina sepakat untuk mengeksplorasi langkah-langkah guna terus meningkatkan perdagangan bilateral kedua negara. “Kami juga sepakat untuk mengintensifkan kontak antar-bisnis, khususnya antara kamar dagang kami, untuk menemukan peluang bisnis di kedua negara,” ujar Retno.

Di bidang sosiokultural, Retno dan Turkovic membahas tentang tantangan umum yang dihadapi masyarakat multikultural. Mereka sama-sama menekankan pentingnya mempromosikan toleransi. "Kami kemudian setuju melanjutkan dialog lintas-agama bilateral kita lewat Indonesia-Bosnia and Herzegovina Bilateral Interfaith Dialogue (IBHID) dan untuk menggelar IBHID kedua dalam waktu dekat," kata Retno. 

Sementara itu, Turkovic mengatakan, dia sangat senang bisa berkunjung ke Indonesia. “Ini penting bagi kami karena akhir bulan lalu baru saja menandai 30 tahun pengakuan Indonesia terhadap kemerdekaan Bosnia Herzegovina,” ucapnya.

Menurut Turkovic, sejak mengakui kemerdekaan negaranya, Indonesia telah banyak membantu negaranya. Tidak hanya pada masa perang, tapi juga dalam partisipasi berbeda. Mulai dari pengiriman pasukan perdamaian internasional hingga mendukung rekonstruksi Bosnia-Herzegovina.

Dia turut menyambut ditandatangani nota kesepahaman tentang konsultasi politik. “Penandatanganan nota kesepahaman tentang konsultasi politik antara dua kementerian kita adalah langkah kecil untuk mengintensifkan kerja sama, dan semoga kunjungan bilateral di masa mendatang akan lebih dinamis,” kata Turkovic. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement