Kamis 09 Jun 2022 18:09 WIB

Elektabilitas Setahun Terakhir: Ganjar Naik, Prabowo Turun, Anies Stagnan

Dalam simulasi tiga pasang capres-cawapres, Ganjar selalu menang.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di atas dalam perolehan elektabilitas bakal calon presiden berdasarkan ragam hasil survei. (ilustrasi)
Foto:

Meskipun nama Ganjar Pranowo selalu berada di atas dalam daftar elektabilitas capres berdasarkan ragam hasil survei, belum ada jaminan dari PDIP bahwa gubernur Jateng itu akan mendapatkan tiket pilpres. Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bahkan menyebutkan, sudah ada arahan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Ganjar.

"Arahannya kita ini satu keluarga besar yang menyatukan diri dalam organisasi PDI Perjuangan dengan sejarah yang begitu panjang dengan cita-cita besar untuk Indonesia Raya, sehingga semuanya berdisiplin," kata Hasto, usai menghadiri Peresmian Masjid At Taufiq, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022).

Menurut Hasto, arahan Megawati itu terkait dengan pelaksanaan Pilpres 2024 agar mekanisme yang berjalan diterapkan dengan baik. "Hal itu yang melahirkan Pak Jokowi pada 2014, dan lahirlah banyak pemimpin bangsa dan daerah," kata Hasto.

Terkait isu sinyal dukungan Presiden Jokowi dan pendukungnya terhadap Ganjar Pranowo, kata Hasto, isu tersebut sama sekali tidak mengganggu hubungan antara Jokowi dan Megawati. "Saya kira hubungannya baik-baik saja. Tadi kita lihat, kemarin juga, pertemuannya Jokowi dan Megawati berlangsung baik. Beliau secara periodik bertemu untuk berdialog tentang bangsa dan negara. Bahkan, Pak Presiden mengatakan hubungannya dengan Ibu Mega adalah hubungan batin, hubungan ibu dan anak yang cukup dalam," tuturnya.

Ganjar Pranowo sebelumnya sudah menegaskan bahwa dirinya tetap menghormati Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang memiliki hak prerogatif dalam menentukan sosok calon presiden yang akan diusung pada Pilpres mendatang.

"Ya tetap menghormatilah," tegas Ganjar di Semarang, Kamis pekan lalu, ketika menanggapi berbagai kritikan dari kolega sesama kader PDIP, salah satunya mengenai anggapan sudah tidak menghormati lagi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Ganjar menjelaskan, bahwa yang berhak menentukan capres dari PDIP pada Pilpres 2024 adalah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Capres PDIP itu sudah jelas, itu urusannya Ketum, urusannya Bu Megawati, lha saya tak nyambut gawe ngurusi rob, tak nyambut gawe ngurusi minyak goreng," ujarnya.

Orang nomor satu di Jateng itu juga menganggap kritikan dari politisi senior PDIP Trimedya Pandjaitan sebagai vitamin dan masukan untuk mengoreksi diri.

 

"Dia sahabat saya kok, kritiknya menurut saya bagian dari cara dia mengingatkan seorang kawan, menjadi koreksi kita untuk kita perbaiki," kata Ganjar.

 

photo
Serangan Elite PDIP kepada Ganjar Pranowo - (infografis republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement