REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah provinsi mencatatkan nihil kasus baru positif Covid-19, bahkan mampu bertahan selama berhari-hari.
Melihat kondisi ini, Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut penularan di provinsi-provinsi tersebut sudah terkendali. Meskipun begitu, dia mengingatkan virus Covid-19 masih tetap ada.
“Jika melihat hasil pencatatan kasus, memang benar bahwa tidak ditemukannya kasus positif. Namun, hal ini bukan berarti penularan sudah tidak ada namun terkendali,” kata Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Kamis (9/6/2022).
Saat ini, lanjutnya, Indonesia telah mencapai standar testing ideal WHO, bahkan sejak Januari 2021 lalu. Walau ada penurunan angka testing mengingat adanya penyesuaian kewajiban testing untuk mobilitas masyarakat, namun angka penurunan tidak signifikan.
Situasi penurunan jumlah kasus baru di sejumlah provinsi ini menunjukan keberhasilan masyarakat dan pemerintah daerah yang konsisten melakukan penanganan Covid-19. Pada prinsipnya, kata Wiku, penyebaran Covid-19 sangat dinamis dan tidak dibatasi oleh daerah satu dengan daerah lainnya.
Karena itu, dia mengingatkan agar masyarakat terus konsisten dan membudayakan protokol kesehatan, termasuk perilaku hidup bersih dan sehat lainnya.
“Seperti cukup tidur atau istirahat, tetap terhidrasi, makan makanan yang sehat dan bernutrisi, dan tetap aktif dengan berolahraga,” tambah dia.
Lebih lanjut, Wiku tren kenaikan kasus positif dan kasus aktif dalam beberapa pekan terakhir ini tak diikuti dengan kenaikan pada kasus kematian. Bahkan, tren kenaikan ini juga tidak diikuti dengan kenaikan pada tren BOR rumah sakit dan isolasi harian.
“Kenaikan kasus ini tidak diikuti dengan kenaikan pada tren BOR rumah sakit, isolasi harian, maupun tren kematian mingguan,” ujar Wiku.
Wiku menjelaskan, tren BOR isolasi harian tetap stagnan. Sedangkan tren kematian mingguan masih terus menunjukan penurunan sebagai tanda yang baik.
Tren kenaikan kasus positif terjadi selama tiga pekan terakhir dan kenaikan kasus aktif selama empat hari terakhir. Jika dilihat pada grafik kasus positif mingguan, terjadi kenaikan 571 atau 31 persen dari kasus pada 22 Mei 2022, yaitu dari 1.814 menjadi 2.385 kasus mingguan.
Kemudian pada kasus aktif harian, terjadi kenaikan 328 atau 10 persen dari kasus aktif pada 2 Juni 2022 yaitu 3.105 menjadi 3.433 kasus aktif harian.
“Perlu menjadi perhatian bahwa terdapat kenaikan pada tren kasus positif selama tiga pekan terakhir dan kasus aktif selama empat hari terakhir,” ujar Wiku.