REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta seluruh kepala daerah, khususnya di provinsi yang mengalami kenaikan kasus aktif agar memantau dan memitigasi kenaikan kasus yang terjadi. Ia juga meminta agar dilakukan evaluasi kebijakan dan peraturan yang berlaku jika diperlukan.
Sementara kepada masyarakat, Wiku mengingatkan agar tak lengah meskipun saat ini tengah dalam suasana euforia kembali beraktivitas normal. Ia mengatakan, virus Covid-19 masih ada di sekitar, sehingga diperlukan kedisiplinan dalam memakai masker dan juga mencuci tangan agar terhindar dari penularan.
“Dan segera beristirahat di rumah dan periksakan diri ke dokter apabila merasa tidak enak badan maupun mengalami gejala Covid,” kata Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Kamis (9/6).
Wiku juga mengajak masyarakat agar segera melakukan vaksinasi dosis ketiga bagi yang belum untuk semakin meningkatkan kekebalan komunitas. Satgas mencatat, kasus aktif harian mengalami kenaikan 328 atau 10 persen dari kasus aktif pada 2 Juni 2022 yaitu 3.105 menjadi 3.433 kasus aktif harian.
Sedangkan kasus positif mengalami tren kenaikan selama tiga pekan terakhir. Kenaikan yang terjadi sebesar 571 atau 31 persen dari kasus pada 22 Mei 2022, yaitu dari 1.814 menjadi 2.385 kasus mingguan. “Perlu menjadi perhatian bahwa terdapat kenaikan pada tren kasus positif selama 3 minggu terakhir dan kasus aktif selama 4 hari terakhir,” ujar Wiku.
Lima provinsi di Pulau Jawa pun menjadi penyumbang tertinggi kenaikan kasus aktif pada minggu terakhir. Yakni DKI Jakarta yang naik 30 persen, Banten naik 38 persen, Jawa Barat naik 18 persen, DIY naik 45 persen, dan Jawa Timur naik 37 persen.
“Dapat dilihat bahwa kelima provinsi berasal dari Pulau Jawa. Hal ini sejalan dengan penduduk Indonesia yang terpusat di Pulau Jawa dan aktivitas masyarakat yang saat ini sudah kembali normal bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya kenaikan kasus aktif,” kata Wiku.