Selasa 07 Jun 2022 20:34 WIB

Panen Kopi Konservasi, Rektor IPB Berjanji Sediakan Beasiswa bagi Anak Petani Kopi Cibulao

Pengabdian IPB kepada masyarakat petani kopi Cibulao telah dimulai sejak 2015.

Rektor IPB Prof Arif Satria (kedua dari kanan) menghadiri panen kopi Cibulao Bogor.
Foto: Dok IPB University
Rektor IPB Prof Arif Satria (kedua dari kanan) menghadiri panen kopi Cibulao Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rektor IPB University, Prof Arif Satria berkesempatan panen kopi konservasi di Kampung Cibulao, Desa Tugu Utara, Kabupaten Bogor. Kopi Cibulao merupakan produk hasil binaan Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University.

Dr Ernan Rustiadi, kepala LPPM IPB University mengatakan, pengabdian kepada masyarakat petani kopi Cibulao telah dimulai sejak 2015. Ia menyebut, P4W IPB University secara konsisten membina dan mendampingi petani untuk menghasilkan kopi terbaik.

Cita rasa kopi asli Bogor ini pernah dinobatkan sebagai juara pertama kopi robusta terbaik nasional pada Kontes Kopi Spesialti Indonesia tahun 2016. Padahal, diakui para petani, awalnya mereka sebagai perambah hutan, kini bertransformasi menjadi petani kopi.

“Setelah juara, kopi Cibulao langsung melesat, menjadi terkenal dan begitu populer. Tadinya di sini petani hanya menjual cherry, sekarang sudah mampu mengelola jadi green bean, roasted bean, hingga bubuk kopi. Bahkan generasi berikutnya sudah bisa menjadi barista, serta saat ini memiliki dua kafe. Alhamdulillah Kopi Cibulao kini menjadi kopi termahal di Bogor,” sebut Dr Ernan dalam rilis yang diterima Republika.co.id, pekan lalu.

Ia mengatakan, hal itu menjadi bukti bahwa pendampingan yang selama ini dilakukan, telah terasa manfaatnya. Upaya IPB University itu tidak sendiri, melainkan dibantu oleh konsorsium puncak, beberapa pemilik cafe, dan dukungan pemerintah daerah terutama Dinas Pertanian Kabupaten Bogor.

Selain itu, Prof Arif Satria dalam kesempatan itu mengatakan, pencapaian ini merupakan satu simbol dari proses panjang yang dilakukan P4W selama ini. Menurutnya, dalam mengelola alam, tidak sekedar mengelola flora dan fauna. Namun yang terpenting adalah mengelola sumber daya manusia.

“Keberhasilan kita mendampingi, berdialog, bisa bersama masyarakat itulah poin penting yang luar biasa. Kita tidak bisa menyelesaikan masalah alam di Indonesia, tanpa kita mengelola orang-orang disekitarnya,” sebut Prof Arif.

Di tengah aksi panen yang dilakukan, Prof Arif mengatakan kepada para petani kopi Cibulao, akan memberikan beasiswa kepada anak-anak mereka yang saat ini sedang menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), untuk melanjutkan pendidikan di IPB University. Ini merupakan bentuk pengabdian IPB University untuk masyarakat, terlebih visi IPB University tahun 2022 adalah Enriched and Empowered Society.

“Mulai tahun ini, anak-anak petani kopi Cibulao yang sekarang SMA, yang tertarik melanjutkan pendidikan di IPB University, kita akan berikan beasiswa, gratis dengan jalur khusus,” terang Prof Arif.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr Bambang Supriyanto serta Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan M Riza Damanik  PhD. Ke depan, keduanya sepakat mendukung ekosistem Kampung Cibulao secara berkelanjutan. Dr Bambang menyebut, ke depan Cibulao akan diusulkan dalam program Integrated Area Development dan koperasi desanya, akan menjadi salah satu dari 250 koperasi modern yang diusung Kemenkop UKM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement