Senin 06 Jun 2022 23:37 WIB

PAN Jatim Tegaskan Wilayahnya Siap Jadi Basis KIB

Dua partai politik lainya yaitu Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan.

Ahmad Rizki Sadig
Foto: fraksipan.com
Ahmad Rizki Sadig

REPUBSURABAYA -- DPW Partai Amanat Nasional Jawa Timur menegaskan di wilayahnya siap dijadikan basis dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama dua partai politik lain, yaitu Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). "Kami di Jatim terus mematangkan gagasan-gagasan kerja operasional, nanti di lapangan seperti apa. Ini tentu sebagai komitmen membumikan kerja-kerja koalisi di daerah," ujar Ketua DPW PAN Jatim Ahmad Rizki Sadig melalui siaran pers diterima di Surabaya, Senin (6/6/2022). 

Pada Sabtu (4/6/2022) di Senayan Jakarta, para pengurus DPP Golkar, PAN dan PPP bertemu pada acara Silaturahim Nasional. Pada kesempatan sama, hadir juga para ketua tingkat Provinsi Jawa Timur yang tergabung dalam KIB tersebut juga saling bertemu.

Baca Juga

Mereka yang hadir antara lain Ketua DPW PAN Jatim Ahmad Rizki Sadig, Ketua DPD I Partai Golkar M Sarmuji dan Ketua DPW PPP Jatim Nyai Munjidah Wahab. Rizki Sadig menyampaikan pihaknya segera melakukan kerja-kerja politik untuk mengisi berbagai ruang publik.

"Di tingkat provinsi, salah satu kerja koalisi bisa juga berwujud mengusung calon dalam Pilkada mendatang. Kami juga akan melakukan penjaringan ke seluruh struktur masing-masing partai terkait aspirasi kepemimpinan nasional," ucapnya.

Anggota Komisi I DPR RI tersebut juga menjelaskan sinergitas antara pimpinan Partai Golkar, PPP, dan PAN bisa dibangun sampai di tingkatan paling bawah. Menurut dia, bila kerja-kerja politik di tingkatan bawah bisa dilatih setiap waktu maka akan menjadi aliran luar biasa.

"Tentu akan menjadi aliran kerja-kerja politik yang kemudian secara spontan bisa dilakukan di lapangan tanpa didesain-desain," katanya.

Legislator asal daerah pemilihan Jatim VI itu menambahkan Golkar, PPP, dan PAN memiliki gagasan membangun koalisi bukan hanya untuk memikirkan politik atau kekuasaan jangka pendek. Tapi, kata dia, bagaimana menghadirkan tatanan berdemokrasi yang lebih elegan, lebih santun dan diterima masyarakat.

"Sehingga tidak memicu perpecahan yang berkelanjutan dalam proses politik di Indonesia di masa-masa akan datang," tutur mantan Ketua Umum Barisan Muda PAN tersebut.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement