REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM -- Keberadaan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, yakni Kecamatan Sepaku mulai menggerakkan investasi di daerah berjuluk "Benuo Taka" itu. Demikian disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Penajam Paser Utara, Alimuddin di Penajam, Senin (6/6/2022).
"Sejumlah investor berminat berinvestasi dan dalam tahap urus izin," ujarnya.
Para pemilik modal (investor) yang bakal menanamkan modalnya (berinvestasi) di Kabupaten Penajam Paser Utara menurut dia, berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Dengan adanya investasi tersebut lanjut dia, membuat nilai investasi sektor PMA (penanaman modal asing) dan PMDN (penanaman modal dalam negeri) akan bertambah.
"Para investor mulai lakukan pengembangan untuk berinvestasi di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara di sejumlah sektor usaha," ucapnya.
Pemilik modal yang datang untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut di sektor kepelabuhanan, industri benda padat dan cair, serta properti (perumahan) dan perhotelan.Terdata sepanjang 2022 jelas dia, ada tujuh investor di bidang industri dan kepelabuhanan, serta lima investor di bidang perumahan dan dua di bidang perhotelan yang masing-masing sedang melakukan pengurusan perizinan.
Lokasi untuk investasi sektor kepelabuhanan dan industri kebanyakan di Kawasan Industri Buluminung atau KIB yang berada di Kelurahan Buluminung, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Investasi untuk bidang perumahan tersebar di wilayah-wilayah yang diperkenankan untuk lokasi pemukiman ungkap dia, dan investasi sektor perhotelan masing-masing di Kecamatan Penajam dan kawasan IKN Nusantara di Kecamatan Sepaku.
Dengan adanya para pemilik modal membuka usaha di sejumlah bidang usaha tersebut dipastikan lapangan pekerjaan bakal terbuka lebar di Kabupaten Penajam Paser Utara."Kehadiran ibu kota negara baru itu bawa manfaat dan keuntungan bagi pemerintah kabupaten dan masyarakat," kata Alimuddin.