REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya merevitalisasi rumah kelahiran Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno di Jalan Pandean Gang IV Nomor 40 Surabaya, Jawa Timur, menjadi museum.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan rumah kelahiran Bung Karno akan dilengkapi sejumlah artefak hingga ornamen pendukung. "Museum ini akan menceritakan berbagai kisah perjuangan Bung Karno sejak lahir di Surabaya hingga menjadi Proklamator Kemerdekaan Indonesia," kata Eri, Senin (6/6/2022).
Saat ini, lanjut dia, proses revitalisasi bangunan aset milik Pemkot Surabaya itu masih dilakukan. Dia menargetkan destinasi wisata museum ini segera dibuka dalam waktu yang tidak lama.
Menurut dia, nantinya rumah kelahiran Bung Karno akan dikoneksikan dengan destinasi wisata sejarah lain yang ada di kawasan ini. Sementara konsep yang sedang disiapkan adalah Kampung Kebangsaan.
Apalagi, kata dia, rumah kelahiran Bung Karno tidak jauh dari rumah HOS Tjokroaminoto yang berada Jalan Peneleh Gang VII Nomor 29-31, tempat indekos Bung Karno selama menempuh pendidikan di sekolah.
"Ada pula Langgar Dhuwur, masjid berusia 2 abad di kawasan ini yang disebut sebagai tempat mengaji Bung Karno," ujar dia.
Rumah kediaman HOS Tjokroaminoto telah diresmikan menjadi museum oleh Pemkot Surabaya pada 27 November 2017. Dengan menjadi sebuah museum, Eri berharap pelajar sekolah hingga wisatawan umum bisa belajar kehidupan Bung Karno sekaligus meneladani semangat Bung Karno.
"Semangat beliau (Bung Karno) bisa masuk ke dalam jiwa anak muda. Apalagi, Surabaya terkenal sebagai Kota Pahlawan. Selain Bung Karno, juga ada Bung Tomo dan pahlawan lainnya yang menggelorakan semangat melawan penjajahan," kata dia.
Bagi Eri, ideologi Bung Karno dalam memerdekakan Indonesia sudah seharusnya menjadi pelecut generasi milenial untuk berjuang. "Kita harus berjuang agar merdeka dari kemiskinan dan pengangguran," ujar Eri.
Tidak hanya sekadar museum, mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga menyebutkan bahwa kawasan ini juga akan ditambah sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Selain produsen makanan, kami ajak para pengrajin cenderamata seputar Bung Karno," kata dia.