Jumat 03 Jun 2022 11:20 WIB

Polisi Tangkap Pria yang Perkosa Karyawannya Selama Tiga Tahun

Tersangka juga sempat menjual bayi yang dilahirkan korban akibat pemerkosaannya

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Polisi tangkap pria berinisial S (52) lantaran memperkosa karyawan sendiri dalam kurun waktu tiga tahun. Ilustrasi.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Polisi tangkap pria berinisial S (52) lantaran memperkosa karyawan sendiri dalam kurun waktu tiga tahun. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Polsek Cengkareng menangkap seorang pria berinisial S (52) lantaran memperkosa karyawan sendiri dalam kurun waktu tiga tahun. Keterangan ini diungkapkan Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo.

"Tersangka kami tangkap lantaran melakukan tindak pemerkosaan dan mengintimidasi korban selama tiga tahun," kata dia saat dikonfirmasi di Jakarta Barat, Jumat (3/6/2022).

Baca Juga

Tidak hanya itu, tersangka juga sempat menjual bayi yang dilahirkan korban akibat pemerkosaan tersebut. Semua berawal ketika korban yang masih berusia 16 tahun diterima bekerja menjaga toko kelontong milik tersangka. Saat bekerja, korban sering dirudapaksa oleh tersangka. "Korban diintimidasi oleh tersangka agar tidak melapor," kata Ardhie.

Aksinya berlangsung selama tiga tahun hingga akhirnya korban hamil dan melahirkan pada Maret 2022. Bukan dirawat, bayi tersebut malah dijual oleh korban dengan harga Rp 10 juta.

"Korban diberi uang biaya bersalin Rp 5,5 juta dan sisanya dipakai tersangka," jelas Ardhie.

Korban yang tidak tahan dengan perlakuan tersebut memberanikan diri melapor ke pamannya yang berinisial D (36). D akhirnya melaporkan aksi bejat tersebut ke Polsek Cengkareng pada Selasa (17/5/2022).

Selang beberapa hari kemudian, polisi menangkap tersangka di kediamannya di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. "Tersangka kami tangkap tanpa perlawanan dan dikenakan Pasal 81 Ayat 5UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukumannya 15 tahun kurungan penjara," terang Ardhie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement