REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di area Kampung InggrisPare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mendapatkan pelatihan berbahasa Inggris secara gratis, sehingga bisa lancar berkomunikasi dengan semua orang, termasuk peserta kursus.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan pelatihan berbahasa Inggris untuk para pelaku usaha yang mencari nafkah di kawasan Kampung Inggris, Kecamatan Pare, tentunya sangat bermanfaat.
"Ide ini saya harap mempunyai dampak yang sangat luar biasa bagi masyarakat Kabupaten Kediri," katanya pada pembukaan kegiatan "Pekan Ceria Latih Bahasa Inggris (Pecel Baris) untuk PKL" di Global English, Kampung Inggris, Kabupaten Kediri.
Bupati juga menambahkan, kemampuan berbahasa Inggris menjadi salah satu hal yang memang harus dikuasai. Apalagi, di Kediri sebentar lagi ada bandar udara yang akan dioperasikan mulai 2023.
Untuk itu, kemampuan berbahasa Inggris menjadi penting dimiliki bagi masyarakat, terutama pelaku usaha di kabupaten itu. "Karena nanti mau punya bandara, kalau kedatangan turis jadi sangat perlu sekali. Tingkat urgensi Bahasa Inggris menjadi sangat penting sekali begitu nanti kita punya bandara," kata dia.
Bupati juga berharap kegiatan pelatihan itu bisa menular ke tempat-tempat kursus lain. Saat ini, agenda itu masih diinisiasi lembaga kursus bahasa Global English.
"Harapannya Pecel Baris ini bisa terus berlangsung atau nanti bisa menjadi agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Kediri," kata Bupati.
Kegiatan pelatihan Bahasa Inggris yang diadakan Global English itu digelar untuk ketiga kalinya sejak 2018. Pelatihan ini diperuntukkan untuk PKL, pemilik warung, termasuk pengemudi ojek daring yang ada di sekitar Kampung Inggris Pare secara gratis. Kegiatan itu digelar selama satu bulan, mulai 24 Mei 2022.
Sementara itu, CEO Global English Agus Tri Winarso mengatakan ide pelatihan Bahasa Inggris bagi pelaku usaha di Kampung Inggris itu berawal dari informasi yang dia terima sekitar Tahun 2006 saat kuliah di Yogyakarta.
Waktu itu, lanjut Agus, dari teman-temannya dikatakan bahwa di Kampung Inggris, setiap orang belanja, melakukan aktivitas mesti menggunakan Bahasa Inggris. Gambaran seperti itu muncul di semua orang yang akan datang ke Kampung Inggris.
"Berawal dari cerita itu, mohon maaf tidak cuma saya yang merasakan bahwa di Kampung Inggris itu menemukan bayangan sebelum berangkat tadi, ternyata di Kampung Inggris ini masih banyak orang-orang, mohon maaf masih menggunakan Bahasa Indonesia," kata dia.
Dirinya kemudian tergerak memberikan pelatihan Bahasa Inggris bagi para pelaku usaha di kawasan Kampung Inggris. Agus berharap dari pelatihan yang dilakukan, Kampung Inggris benar-benar seperti yang kebanyakan orang luar gambarkan, yang semua aktivitas di dalamnya menggunakan Bahasa Inggris.
Mahfud, seorang pedagang yang mengikuti kegiatan pelatihan, merasa senang dengan adanya kegiatan tersebut. Ia bisa belajar Bahasa Inggris, sehingga bisa lebih lancar lagi dalam berkomunikasi, termasuk ke calon pembeli jualannya.
"Harapan saya dengan berlatih Bahasa Inggris, nantinya bila ada yang bertanya menggunakan Bahasa Inggris dapat menjawab. Saat ini, paling tidak sedikit-sedikit bisa," kata pedagang nasi goreng dan roti keliling itu.