REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Suntana meminta jajarannya menindak tegas aksi kejahatan begal dan anggota geng motor. Keberadaan begal dan geng motor tersebut telah membuat resah maayarakat. "Bapak Kapolda memerintahkan jajaran  yang bertugas di lapangan untuk menindak tegas begal dan geng motor yang mengganggu keamanan," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo di Mapolda, Selasa (30/5/2022).

Menurut Ibrahim, kejahatan jalanan yang di lalukang anggota geng motor dan begal sudah sangat meresahkan masyarakat. Mereka, kata dia, tak segan melukai korbannya saat beraksi. Karena itu pimpinan Polda Jabar meminta anggota melakukan tindakan tegas dengan tetap berpegang pada prosedur hukum yang berlaku." Tindakan tegas itu untuk meminimalisir gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat. Para kapolres membangun spirit kepada anggotanya yang bertugas di lapangan," ujar dia.

Dikatakan Ibrahim ada tiga daerah di Jabar yang memiliki tingkat kerawanan aksi begal dan geng motor. Ketiga daerah tersebut yaitu Bogor, Sukabumi, dan Cirebon. Kepada ketiga kapolres daerah tersebut diminta meningkatkan operasi yang bisa meminimalisir aksi kejahatab begal dan geng motor. " Ada tiga daerah yang tingkat kerawanan aksi begal dan geng motor cukup tinggi. Yaitu Bogor, Cirebon, dan Sukabumi," kata dia.

Untuk menekan angka kejahatan geng motor dan begal, sambung Tompo,  Polda Jabar juga menggelar Operasi Bina Kusuma dan Operasi Libas 2022. Operasi Bina Kusuma lebih difokuskan pada tindakan preventif melalui pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat, khususnya anak-anak muda dan kalangan pelajar. Sedangkan  Operasi Libas, lebih ditekankan  tindakan represif kepada para pelaku kejahatan jalanan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika