Kamis 26 May 2022 14:02 WIB

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi hingga 4 Meter

BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Sejumlah warga berjalan menghindari gelombang air laut di Pesisir pantai Utara, Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekalongan menghimbau warga sekitar pesisir pantai Utara Pekalongan untuk waspada dengan adanya gelombang laut setinggi sekitar 1-3 meter dan dapat menyebabkan banjir rob.
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Sejumlah warga berjalan menghindari gelombang air laut di Pesisir pantai Utara, Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (23/5/2022). Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekalongan menghimbau warga sekitar pesisir pantai Utara Pekalongan untuk waspada dengan adanya gelombang laut setinggi sekitar 1-3 meter dan dapat menyebabkan banjir rob.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 26-27 Mei 2022. Peningkatan gelombang tinggi hingga 4 meter di beberapa perairan d Tanah Air.

Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana mengatakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur-Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Tenggara-Barat daya dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, Laut Jawa bagian tengah dan timur, perairan barat Lampung-selatan Banten, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda, dan Laut Arafuru.

Baca Juga

"Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter di Selat Malaka, perairan timur P Simeulue, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba, perairan Kupang-Rote, Laut Sawu bagian utara, Selat Ombai, perairan selatan Flores, Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian tengah dan timur," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (26/5/2022).

Kemudian, dia melanjutkan, Selat Makassar bagian selatan, perairan selatan Kalimantan, perairan Manui-Kendari, perairan Wakatobi, perairan selatan Kepulauan Sermata, Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai - Aru, Laut Banda, Laut Arafuru, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua Barat.

Sementara itu, BMKG mencatat pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2.50-4.0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan Pulau Enggano-barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian barat-selatan, perairan selatan Jawa. Kemudian, P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan P. Sawu - Rote, Laut Sawu, Samudra Hindia Selatan Jawa - Nusa Tenggara Timur (NTT).

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, kapal tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m, kapal ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m, kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement