REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini untuk mewaspadai dampak tidak langsung dari bibit siklon tropis 92W di Laut Filipina. Berdasarkan analisis BMKG, bibit siklon tropis itu memiliki tekanan sebesar 1010 mb dengan kecepatan angin maksimum 15 knot bergerak perlahan ke arah barat laut.
"Bibit Siklon Tropis 92W terpantau berada di Laut Filipina. Diperkirakan potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah," demikian pernyataan resmi BMKG yang dikutip di Jakarta, Rabu (25/5/2022).
Bibit siklon tropis 92W tersebut dapat menyebabkan hujan sedang hingga lebat dalam 24 jam ke depan di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) dan Maluku Utara (Malut). Selain itu, gelombang laut tinggi juga dapat terjadi di kisaran 1,25 meter sampai 2,5 meter di perairan utara Kepulauan Sangihe-Talaud, laut Maluku Bagian Utara, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat, perairan utara Biak-Samudera Pasifik Utara Papua Barat.
Adapun, gelombang laut setinggi 2,5 meter hingga 4 meter diprediksi terjadi di Samudera Pasifik Utara Halmahera. BMKG terus melakukan pemantauan terhadap kemungkinan adanya potensi siklon tropis yang dapat berdampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia.