REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor belum memiliki rencana untuk kembali menerapkan Car Free Day (CFD) setiap akhir pekan. Sebab esensi CFD sendiri masih harus dievaluasi.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, esensi CFD yang sebelum pandemi Covid-19 berlangsung di Kota Bogor justru malah melenceng.
“CFD ini kan tujuannya untuk ruang publik bagi warga berolahraga selama ini konsepnya meleset, jadinya sampah, kotoran, macet, olahraganya susah. Jangankan lari, jalan aja susah karena berdesakan,” ujarnya, Senin (23/5/2022).
Ia menegaskan, belum dikembalikannya CFD tidak terkait kasus Covid-19. Tetapi, lebih pada esensi dari CFD yakni untuk warga yang berolahraga bukan pasar kaget.
“Masih harus kita pastikan konsepnya kembali ke awal, ini bukan pasar kaget, ini bukan pasar malem. Jadi bukan soal Covid-19, Insya Allah sudah landai, kita siap melaksanakan itu tapi kita pastikan lagi konsepnya untuk warga olahraga,” tuturnya.
Di samping itu, Bima Arya mengaku akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait lainnya untuk menyusun kembali konsep CFD. Hal yang pasti, jangan sampai konsep tersebut melenceng dari esensinya untuk olahraga.
“Kita akan evaluasi konsepnya, kita akan komunikasi dengan kepolisian, dengan pak Dandim, pak Kapolres, Dispora dengan UMKM. Boleh aja ada UMKM tapi harus tertib jangan sampai jadi kumuh, macet, dan sebagainya jadi keluar dari esensi ruang publik yang bebas asap kendaraan,” ujarnya.