REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah termasuk Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng pada 19-21 Mei 2022.
"Dalam prakiraan cuaca yang dirilis BMKG Jawa Tengah, Kamis (19/5/2022), disebutkan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terdapat sirkulasi siklonik di perairan barat Kalimantan Barat yang membentuk daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo, Kamis (19/2022).
Menurut dia, daerah konvergensi lainnya juga terpantau memanjang dari pesisir selatan Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Maluku dan di Papua. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut serta anomali suhu muka laut di Samudra Hindia selatan Jawa dan Laut Jawa.
Hal ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah. "Kelembaban udara yang relatif cukup tinggi turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia. Labilitas lokal kuat juga mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Jawa Tengah," katanya.
Berdasarkan kondisi tersebut, kata dia, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada tanggal 19-21 Mei 2022 dapat terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah termasuk Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng. Menurut dia, wilayah Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada 19 Mei 2022 meliputi Kabupaten Kebumen, Purworejo dan Wonosobo.
"Wilayah Jateng lainnya yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada tanggal 19 Mei terdiri atas Kabupaten Blora, Boyolali, Demak, Grobogan, Karanganyar, Kendal, Klaten, Kudus, Kabupaten/Kota Magelang, Pati, Rembang, Kabupaten Semarang, Sragen, Sukoharjo, Kota Surakarta, Temanggung, Wonogiri dan sekitarnya," kata Teguh.
Sementara pada 20 Mei 2022, kata dia, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Batang, Blora, Boyolali, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kendal, Klaten, Kudus, Kabupaten/Kota Magelang, Pati, Kabupaten Pekalongan, Rembang, Kota Salatiga, Kabupaten/Kota Semarang, Sragen, Sukoharjo, Kota Surakarta, Temanggung, Wonogiri dan sekitarnya.
Wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada 21 Mei 2022 meliputi Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kudus, Kabupaten/Kota Magelang, Pati, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Salatiga, Kabupaten/Kota Semarang, Sragen, Sukoharjo, Kota Surakarta, Kabupaten Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung," kata Teguh.