REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Direktur Lalulintas Polda Jawa Timur, AKBP Didit Bambang Wibowo mengungkapkan, korban meninggal dalam kecelakaan maut di Tol Surabaya-Mojokerto bertambah satu orang. Kecelakaan yang melibatkan bus PO Ardiansyah tersebut mengakibatkan korban meninggal dari 14 orang menjadi 15 orang.
Korban terakhir adalah penumpang anak-anak berusia 12 tahun. "Korban terakhir 12 tahun. Jadi korban yang meninggal sekarang jumlahnya adalah 15 orang. Korban yang baru ini memgalami luka di bagian kepala," ujar Didit di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (19/5/2022).
Didit menambahkan, jumlah keseluruhan penumpang adalah 32 orang, dua driver dan ada satu orang rekan driver. Dari keseluruhan penumpang, 15 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia, 19 orang luka berat, dan satu orang luka ringan. Pergantian sopir oleh sopir cadangan dilakukan di Rest Area Madiun.
Seperti diketahui, sebuah bus pariwisata mengalami kecelakaan maut di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto Senin (16/5/2022) pagi. Akibatnya, 15 orang dinyatakan meninggal dunia dan belasan orang lainnya menderita luka berat.
Kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah bus Ardiansyah dengan nopol S 7322 UW dengan membawa 32 penumpang. Pengemudi bus diketahui bernama Ade Firmansyah.
Sang sopir telah ditetapkan tersangka tidak saja karena kelalaiannya yang mengakibatkan belasan penumpang meninggal dunia, tetapi juga terbukti mengkonsumsi narkotika saat mengendarai bus tersebut. Namun demikian, Didit belum bisa memastikan markotika jenis apa yang dikonsumsi Ade saat mengendarai bus maut tersebut.
Didit menyatakan bakal melakukan penelitian lebih lanjut untuk mendalami jenis narkotika yang dikonsumsi Ade. "Kami telah melakukan tes urine dan tes darah. Nah ini jenisnya masih didalami. Kalau hasil lab-nya dinyatakan positif (menggunakan narkotika)," ujar Didit.