Surabaya - Unit Reskrim Polsek Asemrowo Surabaya hingga kini masih terus mengorek keterangan dari Mat Amin, sopir angkot pelaku pelecehan seksual terhadap dua siswi SMA Negeri 4 Bangkalan, Madura.
Dari pantuan jatimnow.com di Mapolsek, pelaku terlihat tengah diperiksa intensif di ruang penyidikan. Lantas, bagaimana kronologi terjadinya pelecehan seksual tersebut?
Kapolsek Asemrowo, Kompol Hari Kurniawan menjelaskan, awal mula terjadinya pelecehan itu saat kedua korban usai pulang sekolah kemudian naik angkot pelaku.
Baca juga:
- Naik Angkot dari Bangkalan, 2 Siswi SMA Jadi Korban Pelecehan di Surabaya
- Ini Identitas Pelaku Pelecehan 2 Siswi SMA di Surabaya
Bersama dengan kedua korban, pelaku juga membawa penumpang lainnya. Setelah beberapa penumpang diturunkan dan tinggal kedua korban, lantas pelaku membawa kedua korban keliling ke Surabaya.
Kedua korban yang saat itu sempat takut, kemudian bertanya kepada pelaku, kenapa dibawa ke Kota Pahlawan. Pelaku lantas berdalih jika hendak mengambil penumpang di daerah Tandes.
"Kedua korban saat itu nurut-nurut saja. Karena tidak sampai berpikir jelek. Akhirnya mereka ikut ke Surabaya," jelas Hari kepada jatimnow.com di Mapolsek, Rabu (18/5/2022).
Pelaku kemudian membawa keliling kedua korban hingga ke daerah Grand Pakuwon, Tandes. Namun sampainya di sana, pelaku malah tidak menjemput penumpang yang seperti dikatakan ke korban. Rupanya, hal itu hanya akal bulus pelaku.
"Nah, saat itulah korban dibawa keliling ke daerah Jalan Asemrowo Kali sini. Di tempat itulah akhirnya korban mendapat pelecehan seksual. Dipegang-pegang pahanya, payudaranya, hingga kemaluannya," papar Hari.
Saat mendapat pelcehan seksual itu, lanjut Hari, kedua korban lantas berontak hingga berteriak minta tolong. Korban kemudian meloncat dari dalam angkot hingga tangannya terluka.
Mengetahui itu, warga lantas memberikan pertolongan. Sementara pelaku kabur dengan angkotnya ke arah Perak. Polisi yang mendapat laporan kemudian melakukan pengejaran hingga akhirnya pelaku dapat diamankan.
"Pelaku kami amankan di dekat Pos Pam Perak Timur. Saat kami interogasi awal, dia sempat mengelak. Kemudian kami bawa ke kantor, kami periksa, dan akhirnya mengakui perbuatannya," tandasnya.