Rabu 18 May 2022 12:10 WIB

Pengamat: Cak Imin Terancam dari Internal Partai

Posisi Muhaimin dinilai goyah baik sebagai capres maupun ketum dari PKB.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A/foc.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Moh Sholeh Basyari mengingatkan posisi ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar terancam dari internal partai. Karena itu, spekulasi bahwa ada pihak luar ingin bajak PKB dirasa kurang tepat.

"Kalau ada yang menyebut pihak luar yang ingin membajak PKB, itu jelas salah. Bagaimana caranya, dan sepertinya orang yang menyebut itu hanya sekadar untuk menutupi kegamangan dan ketakutan saja," katanya dihubungi di Jakarta, Rabu (18/5/2022).

Baca Juga

Direktur Eksekutif Center For Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) itu mengungkapkan posisi Muhaimin semakin goyah, baik sebagai ketua umum maupun sebagai calon presiden dari PKB."Ini bukan lagi sekadar isu-isu semata. Tetapi, karena adanya tekanan dari internal PKB sendiri," ungkap aktivis Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Dia menjelaskan PKB terbentuk dan terbangun dari beberapa tonggak, di antaranya NU dan Gusdurian. Saat ini kata dia, dua tonggak besar itu tidak mendukung Muhaimin bahkan cenderung berkonflik."Itu semua terbuka, ada para senior-senior partai yang bermain sendiri-sendiri. Bahkan ada petinggi partai yang terang-terangan akan mendukung capres lain," katanya menegaskan.

Dia meminta agar pihak eksternal atau di luar PKB tidak terseret atau pun dilibatkan dalam konflik itu.Hal itu disampaikan Sholeh terkait pernyataan tokoh NU Umar Hasibuan yang mengeklaim ada pihak yang hendak maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024 mau membajak partai-nya dengan berbagai cara.

Menurut Sholeh, semakin banyak pendukung Muhaimin yang berkomentar, maka semakin terlihat ketakutan itu. Sehingga mencari-cari pihak yang akan menjadi kambing hitam.

Unggahan Cak Imin

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Imron Rosyadi Hamid menanggapi postingan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di akun Instagram yang memamerkan desain kaos bertuliskan "NU Kultural Wajib Ber-PKB, Struktural Sakarepmu!".

Kiai Imron mengatakan, apa yang diunggah Cak Imin sama sekali tidak merugikan struktur NU. "Tulisan itu sama sekali tidak merugikan struktur NU tetapi justru akan merugikan Cak Imin sendiri," ujar Kiai Imron kepada Republika.co.id, Selasa (17/5).

Sebelumnya, menurut dia, Cak Imin juga tidak menghormati Ketum PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf dengan mengatakan tidak berpengaruh di akar rumput PKB. Kemudian, dengan postingan kaos tersebut, Cak Imin tengah memperluas persinggungan tidak saja dengan Gus Yahya tetapi juga seluruh struktural NU yang terdiri dari para Kiai baik di pusat hingga ranting.

"Postingan Cak Imin justru blunder murokab (double) karena kata 'Sak Karepmu' itu berkonotasi suul adab ke struktural NU yang di dalamnya ada kiai-kiai juga," ucap Kiai Imron.

Dia pun menegaskan bahwa PBNU tidak terganggu dengan unggahan Cak Imin tersebut. Menurut dia, pengurus NU saat ini justru sedang fokus melakukan penguatan di internal PBNU, serta menyiapkan sejumlah program yang diamanatkan dalam Muktamar NU ke-34 di Lampung pada akhir tahun lalu.

"PBNU sekarang fokus pada penguatan kelembagaan dan kaderisasi, dan pelaksanaan program-program yang menjadi amanat Muktamar Lampung dan tidak terganggu dengan postingan Cak Imin. Silahkan publik menilai, apakah yang diposting Cak Imin tersebut baik atau tidak," kata Kiai Imron.

sumber : Antara/Muhyiddin
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement