REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyebab penyakit hepatitis akut misterius masih menjadi momok anak-anak di seluruh dunia dan bisa menginfeksi kelompok usia tersebut. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkap ada beberapa langkah untuk memastikan penyakit hepatitis akut misterius.
"Kalau ada anak-anak berusia kurang dari 16 tahun jika mengalami mata kuning, kulit kuning, sakit perut, diare, muntah, penurunan kesadaran, lesu, nyeri sendi maka lakukan pemeriksaan fungsi organ hati," ujar Ketua IDAI Sulawesi Selatan Setia Budi Salekede saat konferensi virtual, Selasa (17/5/2022).
Ia menambahkan, jika anak-anak di bawah 16 tahun dan menunjukkan gejala mual, muntah, sesak napas, kuning kemudian dilakukan pemeriksaan darah, SGOT, hingga urine lengkap. Ia menambahkan, kalau fungsinya lebih dari 500 unit/liter (U/L) maka anak ini dimasukkan kelompok menderita hepatitis.
Kemudian, dia melanjutkan, selamjutnya dilakukan pemeriksaan hepatitis A, B, C, D, dan E. Kendati demikian, dia melanjutkan, jika fasilitas pemeriksaan tak lengkap maka dirujuk ke rumah sakit (RS).
"Kalau dalam pemeriksaan (jenis hepatitis) ini ada satu gejala yang positif maka penyakitnya sesuai gejala. Tetapi kalau tak ada (hasil pemeriksaan menunjukkan gejala hepatitis A, B, C, D, dan E) maka dikelompokkan sebagai hepatitis akut probable yang belum diketahui penyebabnya," ujarnya.
Tetapi, dia mewanti-wanti, kalau kesadaran menurun maka langsung dirujuk ke rumah sakit (RS).