Kamis 12 May 2022 13:50 WIB

7 Anak Meninggal Diduga Akibat Hepatitis Akut, 1 Kasus di Medan Masih Diverifikasi

Secara nasional, total kasus kematian anak diduga akibat hepatitis akut ada tujuh.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Reiny Dwinanda
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan secara nasional sudah ada tujuh kasus kematian anak diduga terkait hepatitis akut misterius.
Foto: Dok Kemenkes
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan secara nasional sudah ada tujuh kasus kematian anak diduga terkait hepatitis akut misterius.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada tujuh laporan kematian anak yang diduga akibat hepatitis akut misterius. Selain itu, masih ada satu kasus lain yang belum terverifikasi.

"Untuk kematian yang dilaporkan resmi secara nasional ada tujuh kasus, sementara kasus yang di Medan, Sumatra Utara masih diverifikasi," ujar Nadia kepada Republika.co.id, Kamis (12/5/2022).

Baca Juga

Nadia memerinci bahwa dari tujuh kematian anak itu, empat kasus kematian anak terjadi di DKI Jakarta dan satu kasus di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Berikutnya, ada satu kasus kematian anak di Solok, Sumatra Barat dan satu kasus di Kalimantan Timur.

Dari total tujuh kasus kematian anak tersebut, hasil laboratorium menunjukkan anak terinfeksi sejumlah virus. Ada yang mengalami hepatitis A, hepatitis B, tifoid, dan DBD.

"Jadi masing-masing rata-rata satu penyakit," jelas Nadia.

Nadia mengungkapkan, total kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia sudah menjadi 18 kasus. Sembilan di antaranya masih pending klasifikasi dan tujuh tidak masuk kriteria karena bukan hepatitis akut.

"Ada dua yang masih dalam pemeriksaan. Jadi itu semua data yang masuk secara nasional ya. Kita harus tetap hati-hati dalam melaporkan penyakit baru, karena belum tentu penyakit itu sesuai kriteria yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," ujar Nadia.

Penyebab pasti penyakit hepatitis akut pada anak memang belum diketahui. Prof Dr dr Hanifah Oswari SpA dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM)-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyebutkan bahwa dugaan awal disebabkan oleh adenovirus, SARS-CoV-2, dan virus EBV. Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernapasan.

photo
Hepatitis akut misterius mengusik anak-anak. - (Republika)

Prof Hanifah menyarankan agar orang tua meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan. Langkah awal yang bisa dilakukan ialah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

"Untuk mencegah infeksi dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain, serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit," jelas ahli gastro hepatologi anak sekaligus peneliti dari RSCM-FKUI ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement