Rabu 11 May 2022 00:05 WIB

IDAI: Rata-Rata Anak yang Terkena Hepatitis Akut Belum Pernah Terima Vaksin Covid-19

IDAI memastikan vaksin Covid-19 bukan penyebab hepatitis akut misterius.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Reiny Dwinanda
Jurnalis mengambil gambar menggunakan gawai infografis Hepatitis akut di RSUP Dr Hasan Sadikin (RSHS), Pasteur, Kota Bandung, Senin (9/5/2022). Peninjauan tersebut untuk memantau serta memastikan kesiapan RSHS dalam melakukan penyaringan (screening) dan penanganan penyakit Hepatitis akut yang telah dinyatakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai kasus luar biasa (KLB). Hingga saat ini, belum ditemukan kasus Hepatitis akut di Provinsi Jawa Barat. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Jurnalis mengambil gambar menggunakan gawai infografis Hepatitis akut di RSUP Dr Hasan Sadikin (RSHS), Pasteur, Kota Bandung, Senin (9/5/2022). Peninjauan tersebut untuk memantau serta memastikan kesiapan RSHS dalam melakukan penyaringan (screening) dan penanganan penyakit Hepatitis akut yang telah dinyatakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai kasus luar biasa (KLB). Hingga saat ini, belum ditemukan kasus Hepatitis akut di Provinsi Jawa Barat. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Anggraini Alam, memastikan bahwa vaksin Covid-19 tak menyebabkan hepatitis akut. Vaksin Covid-19 dirumorkan menjadi penyebab penyakit misterius tersebut lantaran beberapa merek vaksin dikembangkan dengan menggunakan adenovirus non aktif sebagai viral vector dan pada beberapa penderita hepatitis akut ditemukan adanya virus tersebut.

"Sudah terbukti kalau di Amerika itu setelah dilakukan pemeriksaan semua anak tidak ada yang pernah terinfeksi Covid-19," kata dr Anggraini dalam diskusi daring, Selasa (10/5/2022).

Baca Juga

Menurut dr Anggraini, rata-rata anak yang terkonfirmasi hepatitis akut misterius belum pernah menerima vaksin Covid-19 dan tidak pernah terpapar Covid-19. Bahkan, 75 persen kasus konfirmasi hepatitis akut di Inggris adalah balita yang memang belum mendapatkan vaksin.

"Jadi dari pendahuluan ini pun bisa dipastikan tidak berhubungan sama sekali kalau vaksin Covid-19 menyebabkan hepatitis misterius," kata dia.

Anggraini juga membantah adanya anggapan hepatitis akut misterius yang menyerang anak berasal dari vaksin Covid-19 yang diterima orang tua mereka. Sebab , belum ada bukti pasti hepatitis bisa menyerang anak hanya karena orang tua mereka divaksinasi Covid-19.

"Kenapa orang tuanya aman, kenapa harus anaknya, intinya ini tidak ada hubungan sama sekali, ini hoaks yang disangkut-sangkutkan saja," jelas dia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement