Senin 09 May 2022 22:56 WIB

Temuan Kokain Terapung di Selat Sunda, WKSAL: Modus Pertama yang Terungkap

TNI AL menggagalkan penyelundupan narkoba di Selat Sunda.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Muhammad Hafil
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (WKSAL) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono menunjukkan barang bukti kokain seberat 179 kilogram yang ditemukan TNI AL di Selat Sunda saat konferensi pers di Markas Koarmada I, Jakarta, Senin (9/5).
Foto: Republika/Flori sidebang
Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (WKSAL) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono menunjukkan barang bukti kokain seberat 179 kilogram yang ditemukan TNI AL di Selat Sunda saat konferensi pers di Markas Koarmada I, Jakarta, Senin (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (WKSAL) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono mengatakan, modus operandi penyelundupan narkoba dengan cara membuang di tengah laut pada titik koordinat tertentu sudah beberapa kali terungkap. Namun, ia menyebut, penemuan narkoba jenis kokain di Selat Sunda, pada Ahad (8/5/2022) merupakan yang pertama kali. 

Seperti diketahui, kapal patroli TNI Angkatan Laut (KAL) Sangiang dari jajaran Koarmada I menggagalkan peredaran narkoba jenis kokain seberat 179 kilogram. Barang tersebut ditemukan mengapung di perairan sekitar Pelabuhan Merak, Banten pukul 12.30 WIB. 

Baca Juga

"Memang modus operandi ini sudah beberapa kali dilaksanakan di wilayah Perairan Indonesia. Namun, untuk jenis kokain ini baru yang pertama (terungkap). Dan tadi saya sudah bincang-bincang dengan teman-teman BNN bahwa kokain ini harganya lebih mahal dari sabu-sabu," kata Heri dalam konferensi persi di Markas Koarmada I, Jakarta, Senin (9/5/2022).

Heri menuturkan, TNI Angkatan Laut akan bekerjasama dengan BNN dan Polri untuk terus mendalami kasus ini. Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga bakal meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan patroli secara rutin di lokasi-lokasi yang dicurigai adanya pelanggaran, baik pelanggaran kedaulatan maupun pelanggaran hukum di laut sesuai dengan kewenangan TNI AL. 

"Tentunya Angkatan Laut akan berkoordinasi dengan semua instansi yang ada untuk saling utamanya adalah saling tukar informasi ya.  Sehingga pelaksanaan penangkapannya akan lebih mudah. Karena melihat luasnya wilayah perairan kita, tentunya kita butuh sinergitas antar aparat di lapangan dengan baik. Dan itu yang akan kita laksanakan," jelas dia. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement