REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Polda Banten memprediksi puncak arus balik di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Provinsi Banten, terjadi pada 10-11 Mei 2022. Hingga saat ini, jumlah volume kendaraan dan pengendara yang melintas pelabuhan tersebut kian bergerak naik.
"Dengan adanya peningkatan arus orang dan kendaraan yang keluar dari Pelabuhan Merak ke Sumatra, maka Polda Banten adaptasikan kemungkinan terjadinya penambahan waktu puncak arus balik, yang awalnya diprediksi pada Sabtu (7/5) dan Ahad (8/5) menjadi perpanjangan hingga Selasa (10/5) dan Rabu (11/5)," tutur Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto di Kota Cilegon, Sabtu (7/5/2022).
Berdasarkan catatan aparat, terjadi peningkatan arus balik pada Jumat (6/5/2022) sebanyak 142.377 penumpang dan 31.533 unit kendaraan yang melintas Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan menuju ke Pelabuhan Merak. Angka tersebut meningkat 28 persen atau 31.163 orang dari hari sebelumnya, Kamis (5/5/2022) berjumlah 111.214 penumpang dengan 24.270 kendaraan.
Data yang sama mencatat adanya peningkatan arus orang dan kendaraan dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni. Pada Jumat, jumlah penumpang tercatat 56.193 orang dengan jumlah kendaraan sebanyak 10.517 unit. Dibanding Kamis, jumlah penumpang naik 15.079 atau 37 persen dari 41.114 orang dan jumlah kendaraan naik 2.393 unit atau 29 persen dari 8.124 unit.
"Seiring dengan data itu, jumlah kendaraan yang masuk ke GT (Gerbang Tol) Merak juga mengalami peningkatan dari 18.873 unit pada Kamia menjadi 19.077 unit pada Jumat, naik 204 kendaraan atau 1,08 persen. Sampai H+5 pasca Lebaran, Polda Banten masih menerapkan situasi hijau pada jalur arus balik, mulai dari Pelabuhan Merak, Cikuasa Atas hingga jalur Tol Merak ke Cikupa sepanjang 65 km," terang Rudy.
Pada Sabtu siang, Rudy turut memantau Tol Jakarta-Merak Km 45 di Tangerang bersama dengan Wakapolres Tangerang AKBP Leonard M Sinambel. Dari pantauan itu, Leonard menyebut, belum terjadi peningkatan arus kendaraan yang signifikan sehingga lalu lintas masih lancar.
Leonard menjelaskan, menurut hasil monitoring yang dilakukan, antrean di GT masih kategori normal, yakni tarik ulur berkisar 50 meter sampai dengan 100 meter. Meski demikian, kata Leonard, aparat menyiapkan opsi rekayasa lalu lintas. Langkah tersebut akan dijalankan apabila antrean di gerbang tol mencapai sejauh satu kilometer. "Bisa one way atau contra flow. Situasional saja melihat keadaan," tuturnya.