Jumat 06 May 2022 19:20 WIB

Gubernur Jabar: Pengaruh Mudik pada Covid-19 Terlihat Dalam 14 Hari

Setelah 14 hari dari Lebaran kasus tetap landai, berarti sudah endemi.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) berbincang dengan pemudik saat meninjau Pos Terpadu Limbangan di Limbangan, Kabupaten Garut, Jumat (6/5/2022). Peninjauan tersebut bertujuan untuk meninjau secara langsung seluruh pelayanan pos terpadu bagi pemudik serta memastikan keamanan dan kelancaran arus balik Lebaran 2022 yang melalui kawasan tersebut. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) berbincang dengan pemudik saat meninjau Pos Terpadu Limbangan di Limbangan, Kabupaten Garut, Jumat (6/5/2022). Peninjauan tersebut bertujuan untuk meninjau secara langsung seluruh pelayanan pos terpadu bagi pemudik serta memastikan keamanan dan kelancaran arus balik Lebaran 2022 yang melalui kawasan tersebut. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pengaruh dari mudik Lebaran 2022 terhadap angka kasus Covid-19 akan terlihat dalam 14 hari ke depan. Namun, pihaknya berharap tidak ada kenaikan kasus signifikan imbas kepadatan saat mudik Lebaran.

"Saya enggak bisa jawab sekarang apakah ada kenaikan imbas diperbolehkannya mudik ini karena polanya tidak begitu. Menurut teori, kehebohannya hari ini lalu data kasusnya terlihat 14 hari kemudian," kata Ridwan Kamil saat ditemui di Pos Terpadu Mudik Lebaran Limbangan Garut, Jumat (6/5/2022).

Baca Juga

Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan tetap waspada selama sebulan ke depan mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19. Sejauh ini dari pantauannya, ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan, khususnya memakai masker, masih tetap tinggi termasuk antusiasme mengikuti vaksinasi selama mudik Lebaran.

"Kami tetap akan bersiaga selama sebulan ke depan. Saya lihat ketaatan masyarakat juga masih tinggi," kata Kang Emil.

Per hari ini data menunjukkan tingkat keterisian rumah sakit pasien Covid-19 di Jabar sangat rendah yakni berada di angka 0,8 persen. Menurut Kang Emil, jika pascalibur Lebaran ini angka kasus Covid-19 masih landai atau ada kenaikan tapi tidak signifikan, maka transisi pandemi ke endemi akan semakin jelas.

"Kalau setelah 14 hari dari hari Lebaran kasus tetap landai, maka saya boleh klaim berarti sudah endemi," kata Kang Emil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement