Jumat 06 May 2022 13:23 WIB

Epidemiolog Sebut Fenomena Hepatitis Misterius Bisa Jadi Dampak dari Pandemi

Pencegahan yang dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup sehat dan 5M.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Virus Covid-19 (ilustrasi). Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyebutkan, fenomena hepatitis akut misterius bisa jadi dampak dari pandemi Covid-19 meski belum ada fakta pasti tentang keterkaitan hepatitis dengan Covid-19.
Foto: www.wikimedia.org
Virus Covid-19 (ilustrasi). Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyebutkan, fenomena hepatitis akut misterius bisa jadi dampak dari pandemi Covid-19 meski belum ada fakta pasti tentang keterkaitan hepatitis dengan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyebutkan, fenomena hepatitis akut misterius bisa jadi dampak dari pandemi Covid-19 meski belum ada fakta pasti tentang keterkaitan hepatitis dengan Covid-19. Karena itu, pencegahan menjadi sangat penting ketika belum diketahui penyebab maupun mekanisme penularan dari hepatitis akut ini. 

Menurutnya, pencegahan yang dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup sehat dan 5M seperti memakai masker, mencuci tangan membersihkan makanan yang akan dikonsumsi, dan sanitasi. Apalagi, pandemi Covid-19 juga belum berakhir sehingga perilaku hidup sehat dan 5 M harus tetap dilanjutkan. 

Baca Juga

"Bahwa ini adalah dampak dari satu pandemi bisa jadi, jadi kita masih harus berhati-hati cermat melihat fenomena ini (hepatitis akut)," ujar Dicky dalam keterangannya, Jumat (6/5/2022).

Dicky mengatakan, meski gejala varian Covid-19 saat ini tidak separah seperti awal kemunculannya, perlu diwaspadai  kecenderungan berkembangnya varian-varian yang menimbulkan keparahan bagi kelompok rawan. “Itulah sebabnya kecenderungan tak akan signifikan tapi yang akan terjadi langsung parah-parah seperti fenomena-fenomena, yang terjadi nanti seperti hepatitis ini,” kata dia.

Selain itu, Dicky menilai, perlunya peningkatan pemantauan surveilans dari tenaga medis maupun fasilitas kesehatan terhadap fenomena hepatitis akut ini. Hal ini untuk memantau sejauh mana penyebaran suatu penyakit di suatu daerah, sehingga bisa segera diatasi.

"Infeksional kontrol di faskes faskes harus ditingkatkan. Termasuk surveilans, deteksi dini, mana ada kecenderungan yang sakit kuningnya meningkat di satu daerah, ini sistem pelaporan dan sistem deteksi sambil kita menunggu konfirmasi penyakit ini," ujarnya.

Kendati demikian, Dicky meyakini potensi hepatitis akut ini menjadi pandemi sangat kecil. Sebab, umumnya pandemi disebabkan penyakit yang berkaitan dengan penyakit paru dan penularannya dari saluran napas atau droplet.

"Dalam kaitan itu, saat ini saya tidak bisa melihat potensi hepatitis yang misterius ini menjadi pandemi. kalau dia menjadi satu epidemi bisa kalau menjadi pandemi rasanya masih jauh sekali. Saya tidak melihat potensi ke arah itu," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement