Ahad 01 May 2022 11:49 WIB

BMKG Bandung dan Imah Noong Amati Hilal 1 Syawal

Pengamatan memanfaatkan teleskop otomatis terintegrasi dengan teknologi informasi.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Petugas mengamati posisi hilal dengan menggunakan teropong dalam menentukan 1 Syawal .
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas mengamati posisi hilal dengan menggunakan teropong dalam menentukan 1 Syawal .

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung akan mengamati hilal 1 syawal 1443 Hijriah di Tower Masjid SMA plus Astha Hannas Subang, Ahad (1/5/2022). Pengamatan hilal akan dilakukan bersama sejumlah Kementarian Agam kabupaten kota di Jawa Barat.

Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan, pihaknya memperkirakan kondisi cuaca pada Ahad (1/5/2022) mengalami hujan ringan. Pihaknya akan mengamati hilal dengan memanfaatkan teleskop yang otomatis terintegrasi dengan teknologi informasi.

"Data yang diperoleh dikirim secara real time ke server BMKG di pusat dan disimpan untuk disebarluaskan," ujarnya, Ahad (1/5/2022).

Dia mengatakan, ijtimak awal bulan Syawal 1443 Hijriah di Indonesia terjadi sebelum matahari terbenam pada hari Ahad (1/4/2022) pukul 03.27.56 Wib. Pada hari tersebut elongasi di Tower Masjid SMA plus Astha Hannas SubNg memiliki nilai sebesar 5,91.

Terpisah pemilik Imah Noong Hendro Setyanto mengatakan pihaknya melakukan pengamatan hilal di Lembang dan di Jawa Tengah. Posisi hilal saat ini cukup tinggi dengan elongasi di atas 5 namun secara astronomis masih di bawah ketertampakan.

"Masih ada peluang hilal tidak teramati terlebih melihat cuaca. Kita berharap cuaca bisa bagus saat pengamatan sehingga bisa melihat hilal," katanya. Dia mengatakan, apabila hilal terlihat pada 1 Mei maka tanggal 1 Syawal jatuh pada 2 Mei.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement