Sabtu 30 Apr 2022 12:14 WIB

Migrasi TV Digital Dorong Anak Muda Produktif Manfaatkan Akses Internet

Anak-anak muda lebih terbuka menjadi pemain di industri konten TV digital.

Warga melihat deretan televisi yang dijual disalah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (27/8).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga melihat deretan televisi yang dijual disalah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (27/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka dependensi ratio (ADR) pada 2023 diperkirakan mencapai titik terendah di 46,9 persen. Hal itu menunjukkan pada delapan tahun lagi, jumlah kelompok usia produktif menjadi dua kali lipat.

Founder Sobat Cyber Indonesia, Al Akbar Rahmadillah menganggap, faktor itu bisa dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia untuk menyambut era transformasi digital.  "Untuk demografi tersebut, terutama pada penduduk Indonesia dari generasi Z dan milenial (usia 8-39 tahun) yang memiliki tingkat adopsi digital tinggi," kata Akbar kepada awak media di Jakarta, Sabtu (30/4/2022).

Selain itu, sambung dia, terdapat 37 persen konsumen baru ekonomi digital yang muncul selama pandemi Covid-19 ,dan 93 persen di antaranya tetap memanfaatkan produk ekonomi digital pascapandemi Covid-19. "Migrasi TV digital dapat mendorong anak-anak muda indonesia untuk semakin produktif dengan memanfaatkan akses layanan internet," kata Akbar.

Dengan migrasi TV digital, lanjut Akbar, Indonesia bisa memasuki persaingan dunia penyiaran global, regional di kawasan ASEAN, maupun internasional. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang bertugas mengawal proses migrasi TV digital.

"Karena era digital saat ini content is the king, yang artinya konten menjadi raja di bidang media ataupun penyiaran. Individu atau masyarakat dan generasi muda yang bisa membuat konten-konten yang menarik akan mendapatkan peluang yang sangat besar untuk menghasilkan karya yang mampu menghasilkan keuntungan ekonomi," jelasnya.

Menurut Akbar, hal itu juga membangun ekonomi kreatif Indonesia yang dimotori oleh generasi Z dan milenial akan semakin berkembang. "Dengan banyaknya anak-anak muda yang semakin kreatif dan inovatif dengan menjadi content creator akan memiliki ruang besar membuat konten-konten yang berkualitas di internet dan televisi. Dan dengan adanya migrasi TV digital anak-anak muda Indonesia lebih terbuka untuk menjadi pemain di industri konten," ujarnya.

Oleh karena itu, Akbar mendorong generasi Z dan milenial untuk mensukseskan tahap pertama migrasi TV analog ke siaran digital (analog switch off) yang mulai dilaksanakan pada 30 April 2022 pukul 24.00 WIB. Adapun tahap pertama akan dilakukan di tiga wilayah siaran yang berada di tiga provinsi dan delapan kabupaten/kota.

Wilayahnya meliputi, yaitu Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti (Provinsi Riau), Kabupaten Timur Tengah Utara, Belu, Malaka (Provinsi Nusa Tenggara Timur), serta Kota dan Kabupaten Sorong (Provinsi Papua Barat). "Keunggulan dari TV digital adalah bersih gambarnya, jernih suaranya, canggih teknologinya. Gratis menontonnya, tidak perlu biaya langganan atau pulsa," kata Akbar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement