Jumat 22 Apr 2022 16:27 WIB

Akibat Perang Rusia-Ukraina, Moeldoko: Indonesia Dihadapkan pada Situasi Sulit

Moeldoko mengatakan, Indonesia tidak memihak siapapun dalam konflik ini,

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (12/10/2021). Moeldoko diperiksa sebagai saksi pelapor terkait dugaan kasus pencemaran nama baik yang dilakukan oleh dua orang anggota Indonesia Corruption Watch (ICW).
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (12/10/2021). Moeldoko diperiksa sebagai saksi pelapor terkait dugaan kasus pencemaran nama baik yang dilakukan oleh dua orang anggota Indonesia Corruption Watch (ICW).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan Indonesia bersikap netral dalam perang Rusia-Ukraina. Tak hanya menganut asas politik bebas aktif, namun Indonesia juga memiliki tanggung jawab moral sebagai Presidensi G20 untuk tidak memiliki keberpihakan politik kepada negara mana pun.

“Indonesia dihadapkan pada situasi yang sulit untuk mendukung Ukraina dan memberikan sanksi kepada Rusia. Karena sebagai Presidensi G20, Indonesia harus merangkul semua negara anggota secara adil. Indonesia tidak memihak siapapun dalam konflik ini,” kata Moeldoko saat menerima kunjungan dari Dubes Uni Eropa, Vincent Piket, di Gedung Bina Graha, Jakarta, dikutip dari siaran pers KSP, Jumat (22/4).

Baca Juga

Moeldoko juga menyayangkan eskalasi perang di Rusia dan Ukraina. Namun, Indonesia tetap berada dalam posisi yang mendukung perdamaian dan menentang segala macam bentuk kekerasan oleh siapapun.

Sementara itu, Dubes Uni Eropa Vincent Piket datang menemui Kepala Staf Kepresidenan untuk membahas kekhawatiran negara-negara Eropa terhadap ketidakpastian global di sektor ekonomi dan keamanan yang diakibatkan oleh perang Rusia-Ukraina.

Uni Eropa, kata dia, meminta Indonesia menggunakan pengaruhnya sebagai Presidensi G20 untuk memberikan tekanan kepada Rusia agar menghentikan perang di Ukraina. "Karena sanksi merupakan salah satu kunci yang dapat mempengaruhi eskalasi perang Rusia-Ukraina. Sanksi dapat membuka peluang terjadinya negosiasi,” kata Vincent.

Walaupun begitu, Moeldoko mengatakan, pihak Indonesia akan mencatat semua kekhawatiran dan perhatian negara-negara dunia. Ia pun mengapresiasi seruan global dan perhatian negara mitra kepada Indonesia. Moeldoko menilai, hal ini berarti posisi Indonesia telah memberikan peranan dan pengaruh yang signifikan di panggung dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement