Rabu 20 Apr 2022 17:30 WIB

Israel, Hentikan Politik Apartheid Kalian

Pejabat Indonesia harus hentikan tindakan apartheid Israel

kondisi masjid al aqsa tampak rusak usai penyerangan militer isarel
Foto:

Apa implikasinya bagi kita bangsa Indonesia?

Wahai para pejabat negara dan pemimpin ormas agama Islam yang selama ini (diam-diam) bolak-balik ke Israel, bacalah arah angin bertiup. Human Rights Watch dan Amnesty Internasional bukan organisasi abal-abal nan redup. Kedua lembaga tak membawa-bawa sentimen agama dalam melakukan kajian, melainkan murni dari paradigma kemanusiaan dan hukum internasional yang hidup.

Afrika Selatan sebagai contoh negeri apartheid adalah cerita abad 20. Kini di abad 21, Israel yang menempati posisi itu. Kisah Afrika Selatan sudah selesai sebagai bagian sejarah, kisah Israel masih terus berjalan dan menumpahkan darah orang-orang tak bersalah.

Buka mata dan gunakan hati nurani kalian, wahai pejabat pemerintah dan pemimpin ormas Islam nan budiman. Tidak semua urusan harus diteropong dengan lensa politik. Dengan batin dan nalar jernih yang bebas kepentingan kekuasaan jangka pendek—betapapun memukau dan memabukkannya—sebuah kenyataan harus dikabarkan meski mungkin terasa pahit: Israel adalah negara penganut sistem apartheid.

Selebihnya tergantung penyikapan Anda sekalian wahai para pejabat dan pemimpin ormas keagamaan. Jika Anda menahan diri dan tak lagi mendukung agenda-agenda Israel, itu lebih baik bagi bangsa Indonesia. Risiko terburuk hanya mendapat julukan “Anti Semit” yang diberikan kepada Anda, bukan? Apa ruginya? Toh Human Rights Watch dan Amnesty International pun diberi label serupa hanya karena menyampaikan fakta lapangan yang selama ini tak pernah diakui Israel dan negara-negara konco. 

Namun jika Anda—wahai pejabat dan pemimpin umat—memilih tetap berdekat-dekat dengan Israel, itu pun sah-sah saja sebagai sebuah pilihan. Risiko bagi Anda juga hanya satu: masyarakat Indonesia akan selamanya mengingat Anda sebagai pendukung negara apartheid Israel. Jika hal itu tak masalah bagi Anda, silakan.

Tak perlu keluar masuk Israel diam-diam seperti kebiasaan selama ini. Percayalah, di era media sosial sekarang, mereka yang keluar masuk lewat pintu depan lebih dihormati dibandingkan yang datang lewat pintu belakang—dan bakal ketahuan juga cepat atau lambat.

Berpikirlah matang-matang jika ingin terus menjadi fanboy politik apartheid. “Setiap orang bisa membuat perbedaan,” ujar Philip Luther dalam akhir paparan video AI. “Bersama-sama kita harus menyuarakan kepentingan Palestina. Kita suarakan pelanggaran HAM yang telah membuat mereka menderita begitu lama. Hanya dengan bersama-sama melakukan ini kita bisa menekan Israel dan membuat sistem apartheid tidak lagi mereka praktikkan. Mari kita lakukan bersama karena setiap orang bisa membuat perbedaan.”

 

18.04.22

(16 Ramadhan 1443 H)

@akmalbasral

Penulis 24 buku. Penerima penghargaan National Writer’s Award 2021 dari Perkumpulan Penulis Nasional Satupena.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement