Senin 18 Apr 2022 22:46 WIB

Pemprov NTT Ingatkan Operator Tak Naikkan Harga Tiket Saat Mudik

Kenaikan harga tiket pasti akan membebankan masyarakat kecil yang ingin mudik.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah pemudik berjalan menuju pesawat di bandara El Tari Kupang, NTT, Kamis (6/5/2021). Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengingatkan para operator, baik penerbangan dan laut, tidak menaikkan harga tiket pada saat arus mudik Idul Fitri 2022.
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Sejumlah pemudik berjalan menuju pesawat di bandara El Tari Kupang, NTT, Kamis (6/5/2021). Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengingatkan para operator, baik penerbangan dan laut, tidak menaikkan harga tiket pada saat arus mudik Idul Fitri 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mengingatkan para operator, baik penerbangan dan laut, tidak menaikkan harga tiket pada saat arus mudik Idul Fitri 2022.

"Kita harapkan tidak ada operator yang naikkan harga tiket, karena pastinya akan membebankan masyarakat kecil yang ingin mudik," kata Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nusa di Kupang, Senin (18/4/2022).

Baca Juga

Ia mengingatkan para operator agar harga tiket pesawat harus sesuai dengan regulasi yang berlaku dan tidak boleh menaikkan harga tiket dengan asal-asalan. Isyak juga menambahkan bahwa setiap kendaraan baik itu pesawat, kapal laut dan bus, harus dilakukan pemeriksaan kelaikan angkutan terlebih dahulu.

"Hal ini untuk memastikan keselamatan para pemudik yang hendak mudik. Pemeriksaan kelaikan lebih awal sehingga jika ada kerusakan bisa langsung diperbaiki," tambah dia.

Isyak juga menambahkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan operator agar terlaksananya transportasi mudik lebaran yang selamat, aman, lancar, tertib dan nyaman. Dishub NTT juga menyatakan kesiapan layanan angkutan mudik Idul Fitri 2022 di NTT cukup memadai untuk melayani masyarakat di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

"Dari hasil pantauan dan koordinasikan dengan para pihak terkait, layanan angkutan untuk mudik Idul Fitri baik darat, laut, dan udara cukup baik dan memadai," ujar dia.

Isyak menyebutkan beberapa waktu lalu sempat lonjakan permintaan khusus untuk menggunakan jasa layanan angkutan udara sehingga berpotensi menjadi kendala terutama bagi pihak Maskapai Wings Air sebagai maskapai penerbangan yang paling banyak beroperasi di NTT. Namun pihak maskapai tersebut memastikan bahwa sejauh ini masih mampu melayani permintaan antardaerah di dalam wilayah NTT.

"Mereka juga mengantisipasi kalau ada lonjakan permintaan maka akan ada penambahan penerbangan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement