Ibu seorang yang taat beragama. Dari pengetahuan saya, dia selalu menyambung sholat Maghrib dengan sholat Isya. Artinya, waktu selesai sholat magrib dia tidak keluar kamar lagi, tapi menunggu sampai waktu sholat isya. Sambil menunggu dia mengaji atau berdoa untuk keselamatan anak cucu keturunannya. Setelah sholat isya dilanjutkannya lagi dengan berdoa cukup lama. Biasanya dia baru keluar kamar pukul 20-an. Setelah itu Ibu baru makan malam.
Sering pula ada beberapa botol air putih dihadapannya ketika dia berdoa seusai sholat Isya. Dia memohon kepada Allah agar melalui air putih yang didoakannya dapat membantu memberikan keselamatan dan kesehatan anak cucu keturunannya. Maka air-air itu selalu dibagikan kepada keturunannya.
Pernah salah satu keturunannya, sudah siap akan dioperasi, tetapi dua atau tiga hari sebelumnya lebih dahuku meminum air putih dari Ibu. Besok ketika mau dioperasi, ternyata penyakitny sudah tidak ada. Dia tidak jadi dioperasi.
Meski Ibu percaya hal-hal spiritual seperti itu, tapi Ibu sangat kritis memandang dan menanggapi persoalan agama, baik yang aktual maupun “klasik,” termasuk persoalan yang relatif sensitif sekalipun. Pandangannya sejak lama sudah sering out of the box.